Dokumen Rahasia Masa Lalu Paling Misterius Yang Belum Terpecahkan

Dari zaman dulu sampai sekarang manusia memiliki suatu kebiasaan unik yang sering dilakukan. Kebiasaan tersebut adalah menuliskan tentang kehidupan dan sesuatu yang dirasa penting untuk diketahui. Jika manusia moderen menulis pada kertas ataupun gadget, manusia pada masa lalu menulisnya melalui batu, kulit hewan, ataupun kertas kuno. Tulisan orang zaman dulu tersebut tentunya menggunakan bahasa pada masa itu dan perlu waktu untuk bisa diterjemahkan ke dalam bahasa moderen. Selain itu kesulitan penerjemahannya juga dikarenakan ada beberapa kata yang hilang. Catatan atau dokumen masa lalu tersebut tentunya penting bagi ilmu pengetahuan moderen karena bisa membuat kita tahu bagaimana kehidupan pada masa itu dan lainnya. Di dunia ini para arkeolog telah banyak menemukan dokumen-dokumen yang berasal zaman dulu, namun tabir rahasia dalam dokumen tersebut belum sepenuhnya bisa dikuak. Penasaran dokumen seperti apa saja itu? Berikut beberapa informasinya.

1. Buku Tulisan Tangan Archimedes
 

Archimedes merupakan seorang ahli matematika dari Yunani yang sangat terkenal. Pada abad ke-9 sebuah buku yang merupakan hasil tulisan tangan Archimedes sampai di Konstantinopel. Namun sayangnya, saat itu tengah terjadi perang besar sehingga membuat keberadaan buku itu tidak diketahui. Ada yang mengatakan jika buku itu dicuri dan ingin dihancurkan. Namun pada tahun 1998, buku Archimedes yang hilang tersebut kembali muncul. Seseorang misterius menunjukan keberadaan buku super langka itu. Dari beberapa permukaan buku, pihak perpustakaan berhasil merekonstruksi dan mengatakan bahwa buku ini berisi konsep matematika. Selain itu juga terdapat juga beberapa puzzle yang susah untuk dipecahkan.

2. Tablet Minoan


Tablet minoan merupakan sekelompok batuan pipih yang di atasnya terdapat tulisan orang zaman dulu, sejenis prasasti jika di Indonesia. Benda bersejarah ini diduga berasal dari zaman peradaban Minoa di pulau kreta pada masa Yunani Kuno.  Peradaban ini dimulai pada Zaman Perunggu antara tahun 3000 dan 2700 SM, dan berlangsung sampai 1450 SM. Peradaban yang disebut sebagai awal mata rantai peradaban Eropa ini ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris yang bernama Sir Arthur Evans. Tablet Minoa memiliki pola tulisan yang aneh dan unik sehingga susah diterjemahkan ke dalam bahasa moderen. Bahkan dengan jumlah mencapai 4.000 bongkah batu banyak arkeolog yang masih kesusahan menerjemahkannya. Jika saja bisa dibaca, mungkin benda bersejarah tersebut dapat memberitahu kita bagaimana sejarah kehidupan masa lalu awal mula peradaban di Eropa. 

3. Gulungan Herculaneum


Gulungan Herculaneum merupakan sebuah gulungan yang ditemukan di bekas kota kuno Herculaneum. Kota Romawi Kuno ini hancur akibat letusan dahsyat dari gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Letusan gunung tersebut menyebabkan kota Herculaneum bersama kota kuno lainnya seperti Pompeii, Stabiae dan Oplontis hilang terkubur dalam material piroklastik. Termasuk di dalamnya para penduduk kota, serta benda-benda lainnya. Pada tahun 1752 diadakan penelitian terkait reruntuhan kota Herculaneum dan ditemukanlah gulungan kuno yang jumlahnya sangat banyak, mencapai 1.300 buah. Namun sayang, penemuan benda bersejarah tersebut sangat rapuh jadi sangat susah untuk diteliti agar bisa diketahui isinya secara lebih jelas. Jika bisa diterjemahkan dengan sempurna kemungkinan akan didapat 1 perpustakaan penuh mengenai rahasia kehidupan pada masa itu.
 
4. Diary David Livingstone


  David Livingstone merupakan misionaris Kristen yang sangat terkenal di Afrika. Lebih dari setengah hidupnya dia habiskan dengan petualangan ke pelosok-pelosok Afrika. Livingstone banyak sekali menulis hal-hal terkait perbudakan dan pembantaian massal yang terjadi saat itu. Salah satunya adalah kasus perbudakan dan pembantaian di Afrika oleh bangsa Eropa khususnya Inggris. Kesemuanya tersebut dia tulis dalam buku diarynya. Namun sayangnya sebelum tulisan tersebut dia ekspose, kematian lebih dulu menjemputnya. Dan parahnya lagi diary tulisan tangannya tersebut rusak dan tidak bisa dibaca. Jika berhasil dikuak, tulisan tersebut sangatlah penting karena menyimpan rahasia besar yang mungkin akan mengubah cara pandang manusia terhadap perkolonian di kawasan Afrika.
 
5. Codex Sinaiticus dan Joshua 


Codex Sinaniticus adalah sebuah Injil terkuno yang berhasil ditemukan di era modern. Injil yang ditulis oleh bangsa Yunani ini berjumlah 1.460 halaman dan diperkirakan telah ada sejak tahun 350 Masehi. Dengan umur lebih dari 1.500 tahun membuat beberapa bagian dari injil ini sulit dibaca dengan jelas. Terutama pada bagian 1 dan ayat ke-10 dari Injil ini terdapat beberapa kata yang hilang sehingga makna yang tersirat di dalamnya pun dipenuhi tanda tanya. Saat ini beberapa bagian dari Injil Codex Sinaniticu tersebar di beberapa museum dan perpustakaan dunia seperti British Library, Museum Nasional Rusia, dan Perpustakaan Nasional Jerman. 

[sumber : www.anehtapinyata.net]

Nabi Khidir, Nabi Berumur Panjang yang Hidup Hingga Akhir Zaman





Nabi Khidir adalah seorang nabi yang diyakini memiliki umur paling panjang dan masih hidup hingga kini, ternyata rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang telah banyak digali oleh para ahli berdasarkan beberapa cerita. Namun semua cerita itu merupakan sesuatu yang masih masih misteri dan kebenarannya masih dipertanyakan. Seperti apakah ceritanya ?

Ada beberapa fakta yang membuktikan kebenaran Nabi Khidir masih hidup hingga kini yaitu:

1. Syaidina Ali mengaku pernah melihat Nabi Khidir berada di Ka’bah.

2. Salah seorang murid Syeikh Abu Hasan yaitu Al-Murshi mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir dan bahkan telah bersalaman dengannya. Dia bertanya kepada Nabi Khidir bagaimana keadaan arwah-arwah orang muslim yang telah meninggal dunia, apakah mendapat siksaan atau tidak.

3. Abul Hasan asy-Syadzili mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir di padang Aidzab.

4. Umar bin Sinan pernah berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash yang menceritakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam perjalanannya.

Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini? Wallahua’lam hanya Allah yang tahu, namun jika diperhitungkan kira-kira sekitar lebih dari enam ribu tahun.

Ainul Hayat, Inilah Rahasia Nabi Khidir Bisa Berumur Panjang

Nabi Khidir adalah nabi yang masih hidup hingga kiamat datang, Nabi ini dinamakan Khidir yang berarti hijau karena kedatangannya selalu membawa kehijauan disekitarnya, rumput yang awalnya kering akan menjadi hijau subur jika didatangi Nabi Khidir. Berikut adalah ulasan singkat cerita/legenda rahasia umur panjang Nabi Khidir AS hingga akhir zaman:

Ada seorang raja penguasa wilayah barat dan timur yaitu Raja Iskandar Zulkarnain, raja ini sangat disegani dan ditakuti karena dapat manaklukan berbagai wilayah dari barat hingga timur. Namun meskipun demikian raja ini tidak sombong dan merupakan salah seorang hamba Allah yang taat. Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnain mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan ditemani oleh Malikat Rofi’il. Dalam perjalanannya sang raja bertanya kepada malikat bagimana ibadahnya para penghuni langit dan malaikat pun menjelaskan bahwa para penghuni langit beribadah ada yang bersujud terus hingga akhir zaman dan ada yng bertakbir terus hingga akhir zaman. Mendengar hal itu sang raja ingin seperti para penghuni langit yang bisa beribadah hingga akhir zaman.

Malaikat Rofi’il memberitahu kepada Raja Iskandar Zulkarnain bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber mata air yang suci, jika seseorang meminum air dari mata air itu maka ia akan kekal hingga akhir zaman kecuali jika ingin dimatikan. Namun mata air tersebut berada di bagian belahan bumi yang sangat gelap. Mata air itu bernama Ainul Hayat, inilah mata air rahasia panjang umur dari Nabi Khidir. Raja Iskandar Zulkarnain kemudian mengumpulkan semua ahli yang ada diseluruh negeri untuk menafsirkan dimana letak tepatnya Ainul Hayat berada dan salah seorang diantaranya mengetahui bahwa letaknya adalah dibagian tempat terbitnya matahari.

Raja Iskandar Zulkarnain beserta rombongannya mencari tempat tersebut dan menemukannya, salah satu diantaranya rombongannya adalah Nabi Khidir yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri. Setelah menemukan tempat Ainul Hayat, sang raja membawa pasukan khusus untuk masuk bersamanya dan dalam pasukan itu Nabi Khidir ikut bersamanya. Mereka menempuh perjalanan selama 18 hari didalam gua itu tanpa melihat sinar matahari sekalipun.

Dalam perjalanan itu Nabi Khidir mendapat wahyu dari Allah bahwa Ainul Hayat terletak di tepi kanan jurang dan hanya diperuntukkan untuknya saja. Setelah menerima wahyu itu, Nabi Khidir kemudian menuju ketempat Ainul Hayat sendirian dan meminumnya tanpa sepengetahuan Raja Iskandar Zulkarnain. Itulah sekilas cerita singkat tentang mata air Ainul Hayat yang merupakan rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang hingga akhir zaman.

[sumber : www.kumpulanmisteri.com]

Sejarah Lumajang "Kerajaan Lamajang Tigang Juru"



Lumajang merupakan daerah yang terletak di kawasan tapal kuda di Provinsi Jawa Timur. Letak Lumajang ialah diapit oleh tiga gunung yakni, Gunung Semeru, Gunung Lamongan, dan Gunung Bromo. Karena letaknya yang diapit oleh tiga gunung, daerah di Lumajang sangatlah subur.


Lumajang adalah daerah yang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Daha pada masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada prasasti Mula Malurung sudah dikenal nama Lamajang yang merupakan nama kuno Lumajang. Prasasti ini ditemukan dengan angka tahun 1177 saka atau 1255 masehi dan nama Lamajang dikenal secara resmi.

Secara spiritual nama Lamajang berarti Luma (rumah) dan Hyang (Dewa) yang berarti rumahnya para Dewa atau rumah yang suci. Dan secara material yaitu pandangan setiap orang yang melihat daerah sebelah timur Gunung Semeru akan tampak seperti Lumah yang menjadi Ajang atau dengan kata lain seperti tempat nasi atau tempat yang subur dan makmur.
 
 Lamajang pada masa Kerajaan Daha dan Singosari merupakan daerah yang penting. Pada waktu Kerajaan Daha, daerah Lamajang tepatnya di Gunung Semeru dijadikan tempat ritual. Bukti ini adalah dengan ditemukan Prasasti Tesirejo dan Arca Lembu Nandini. Sedangkan pada waktu Kerajaan Singosari, selain dijadikan tempat ritual, Lamajang juga dijadikan tempat lumbung pemenuh kebutuhan kerajaan. Daerah ini sekarang dikenal dengan nama Candipuro. Hal ini diketahui dengan ditemukannya Candi Gedong Putri.

Pendiri Kerajaan Lamajang ini adalah adipati Sumenep yakni Banyak Wide atau Arya Wiraraja. Banyak wide dilahirkan di daerah Nangkaan (Ranuyoso). Banyak Wide merupakan keturunan brahmana dan karirnya diawali dengan mengabdi kepada Wangsa Rajasa. Karena kecerdasannya, Banyak Wide dinobatkan sebagai adipati di Sumenep oleh Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari. Selain itu, pada saat Raden Wijaya melarikan diri ke Madura, Banyak Wide menyambut keluarga Raden Wijaya dan membantunya berperang melawan Jayakatwang dan pasukan Mongol. Ketika bumi Jawa sudah kembali tenang, berdasarkan perjanjian Sumenep, Raden Wijaya membagi Jawa Timur menjadi 2 yakni, Jawa Timur bagian barat beribukota di Trowulan dengan Kerajaan bernama Majapahit dan Jawa Timur bagian Timur beribukota di Lamajang dengan nama Kerajaan Lamajang Tigang Juru.

Lamajang Tigang Juru didirikan hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Majapahit. Sedangkan Banyak Wide dinobatkan sebagai raja Kerajaan Lamajang Tigang Juru pada hari Kamis Legi, wuku landep, tanggal 25 bulan Bhadrapada (bulan karo) tahun 1216 saka yang bertepatan dengan tanggal 26 Agustus 1294 Masehi. Nama gelar Arya Wiraraja sendiri berarti: Arya adalah orang pembesar atau bangsawan, Wira adalah pemberani sedang raja adalah Pemimpin. Jadi, Arya Wiraraja berarti adalah seorang pembesar dan pemimpin yang berani.

Keraton Kerajaan Lamajang Tigang Juru ini berada di Arnon yang sekarang bernama Kutorenon. Di sana selain terdapat keraton kerajaan, juga terdapat benteng yang kokoh dimana ketebalan bentengnya adalah 4-6 meter, tinggi antara 6-10 meter dengan 3 sungai besar, yaitu Bondoyudo di sebelah timur, Bodang atau Wingong di sebelah timur, dan Ploso di sebelah barat, sedangkan 1 sungai buatan, yaitu Cangkring ada di sebelah selatan. Perbentengan ini dilengkapi dengan sistem menara pengawas yang sampai sekarang ada 6 pengungakan. Letak keraton ini tepat berada di Lamajang Tengah sehingga memudahkan untuk mengontrol daerah Lamajang Utara yang difungsikan untuk pertahanan , serta Lamajang Selatan yang difungsikan sebagai pelabuhan.

Kerajaan Lamajang Tigang Juru dan Kerajaan Majapahit memiliki hubungan yang baik karena kedua raja dari masing-masing kerajaan ini saling menghormati satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan ditempatkannya anak-anak dan kerabat dekat Arya Wiraraja pada posisi penting di Kerajaan Majapahit.

Hubungan kedua kerajaan ini mulai berkurang dengan diawali pemberontakan Ronggolawe yang tidak puas dengan pengangkatan Nambi . Selain itu, fitnah yang dilakukan Mahapati yang berasal dari Wangsa Sinelir juga turut mempengaruhinya.

Pergantian kedudukan raja di Majapahit dari Kertarajasa ke anaknya yakni Jayanegara menjadi awal perang dingin antara Lamajang Tigang Juru dengan Majapahit. Adanya Arya Wiraraja membuat Jayanegara menunda perang melawan Lamajang karena Arya Wiraraja merupakan orang yang disegani di Majapahit.

Ketika meninggalnya Arya Wiraraja, Nambi yang pulang ke Lamajang mendapat serangan mendadak dari pasukan Majapahit. Nambi turut gugur dalam serangan itu karena taktik licik yakni melawan Nambi dengan 3 orang panglima sekaligus. Setelah kematian Nambi, kerajaan Lamajang Tigang Juru pun jatuh ketangan pasukan Majapahit.

Napak Tilas Jejak Kerajaan Lamajang Tigang Juru


Siapa yang tak kenal dengan kerajaan Majapahit. Kerajaan yang konon memiliki jalur perdagangan se-Nusantara ini didirikan oleh Raden wijaya atau bergelar Kertarajasa Jaya Wardhana.

Rupaya sebelum pendirian kerajaan Majapahit, Raden Wijaya terikat perjanjian dengan Arya Wiraraja karena turut membantu menjatuhkan kerajaan Singahasari atau Singosari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara hingga berdirinya kerajaan Majapahit.

Dalam Kitab Pararaton, bekas kerajaan Singosari dibagi menjadi dua berdasarkan kesepakatan antara Raden Wijaya dan Arya Wiraraja. Bekas wilayah Keraaan Singosari bagian barat yang kemudian bernama Majapahit dengan Raja Raden Wijaya kekuasaanya meliputi Daerah Singosari, Kediri, Gelang-Gelang (Ponorogo) dan Wengker dengan ibu kota Majapahit di Mojokerto.

Bekas Kerajaan Singosari bagian timur kemudian menjadi Kerajaan Lamajang Tigang Juru dengan kekuasaan meliputi Daerah Lumajang, Panarukan, Blambangan, Madura dengan ibu kota di Katurenon (Kawasan Situs Biting) dengan raja Arya Wiraraja. Berdasarkan data sejarah dua kerajaan itu berdiri pada 10 November 1293. Perjanjian itu termaktub dalam Prasasti Pudadu.

Arkeologi Udhayana Aries Purwantini mengatakan, Kerajaan Lamajang Tigang Juru ini memiliki peradaban yang hampir sama dengan kerajaan Majapahit. "Saat ini sedang dilakukan penggalian situs Biting. Dimana situs ini adalah benteng kerajaan Lamajang Tigang Juru yang memiliki luas sekitar 135 Hektar," kata Aris di sela-sela penggalian situs.

Di dalam situs tersebut, terdapat beberapa petilasan-petilasan Arya Wiraraja atau masyarakt sekitar menyebut Banyak Wide atau Minak Koncar. Setidaknya, ada bangunan cungkup yang berisi makam Arya Wiraraja. Namun, kata Aris, secara sejarah belum dibuktikan apakah makam tersebut benar-benar persemayaman Raja Minak Koncar atau bukan.

Masyarakat sekitar mempercayai bahwa ini adalah makam Arya Wiraraja. Selain itu, Arya Wiraraja yang pernah menjabat sebagai Adipati Sumenep itu di sana juga tidak ada makam Arya Wiraraja," jelasnya. Di sekitar situs tersebut juga terdapat sejumlah petilasan-petilasan lainnya. Seperti makam Minak Koncar dan Sumur Windhu.

Arya Wiraraja meninggalkan banyak keturunan. Setidaknya ada tiga yang utama. Yakni, Mahapatih Nambi yang kemudian menggantikan menjadi raja Lamajang dan gugur mempertahankan kebesaran Lamajang Tigang Juru pada 1316 Masehi.

Kedua, Ronggolawe yang menjadi Adipati Tuban I dan gugur pada 1295 masehi karena melakukan perlawanan kepada Kerajaaan majapait. Dari Ronggolawe inilah kemudian tersambung keturunan generasi keempat, yakni Raden Sahid atau Sunan Kalijaga.

Ketiga, Adipati Suradhikara yang kemudian meneruskan pemerintahan di bekas kerajaan Lamajang Tigang Juru yang kemudian menurunkan raja-raja di kerajaan Patukangan atau Panarukan dan Blambangan seperti Prabu Tawang Alun. Selanjutnya, kerajaan Lamajang Tigang Juru Runtuh Karena 'Salah Paham' dengan Majapahit.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih melakukan penggalian terhadap bekas kerajaan Lamajang Tigang Juru itu.

Situs Biting


Situs Biting adalah sebuah situs arkeologis yang terletak di desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, Lumajang, provinsi Jawa Timur. Situs ini diperkirakan merupakan peninggalan dari kerajaan Lamajang dan tersebar di atas kawasan seluas sekitar 135 hektaree. Bangunan yang paling mengesankan adalah bekas tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10 meter.

Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja yang dikelilingi oleh benteng pertahanan dengan tebal 4 s/d 6 meter, tinggi 10 meter dan panjang 10 km. Hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, Kawasan Situs Biting memiliki luas 135 hektare yang mencakup 6 blok/area merupakan blok keraton seluas 76,5 ha, blok Jeding 5 ha, blok Biting 10,5 ha, blok Randu 14,2 ha, blok Salak 16 ha, dan blok Duren 12,8 ha. Dalam Babad Negara Kertagama, kawasan ini disebut Arnon dan dalam perkembangan pada abad ke-17 disebut Renon dan dewasa ini masuk dalam desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik dengan "Ketonon" atau terbakar. Nama Biting sendiri merujuk pada kosa kata Madura bernama "Benteng" karena daerah ini memang dikelilingi oleh benteng yang kokoh

Pada tahun 1995 di Kawasan Situs Biting mulai dibangun Perumnas Biting yang tentu saja banyak merusak peninggalan Sejarah (Situs) yang ada. Namun anehnya pihak-pihak terkait yaitu Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur yang merupakan lembaga penyelamat seolah diam melihat perusakan ini sehingga lebih kurang 15 Hektar kawasan ini rusak oleh pembangunan ini.
Pada tahun 2010, berdasarkan lahir sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur) melakukan advokasi pelestarian Situs Biting. Setelah itu juga Komunitas Mahasiswa Peduli Lumajang (KMPL) bergerak dalam advokasi ini dan kemudian juga elemen masyarakat lokal Biting juga mulai sadar akan peninggalan sejarah yang ada di wilayahnya.

Advokasi yang dilakukan oleh para pelestari Situs Biting telah melahirkan berbagai event seperti Napak Tilas yang telah digelar selama 2 kali berturut-turut, lomba lukis benteng maupun seminar Nasional. Untuk acara Napak Tilas kemudian menjadi agenda resmi Pariwisata Jawa Timur dari Kabupaten Lumajang yang akan diadakan setiap bulan juni.

Pelestarian Situs Biting di Lumajang Jawa Timur merupakan contoh bagi para pecinta dan pelestari sejarah dimana LSM, mahasiswa maupun masyarakat telah bahu-membahu melakukan sosialisasi maupun advokasi terhadap peninggalan sejarah.

Dalam sejarahnya, prasasti Kudadu menyebutkan bahwa ketika Raden Wijaya melarikan diri bersama 12 pengawal setianya ke Madura, Adipati Arya Wiraraja memberikan bantuan kemudian melakukan kesepakatan "pembagian tanah Jawa menjadi dua" yang sama besar yang kemudian di sebut "Perjanjian Sumenep". Setelah itu Adipati Arya wiraraja memberi bantuan besar-besar kepada Raden Wijaya termasuk mengusahakan pengampunan politik dari Prabu Jayakatwang di Kediri dan pembukaan "hutan Tarik' menjadi sebuah desa bernama Majapahit. Dalam pembukaan desa Majapahit ini sungguh besar jasa Adipati Arya Wiraraja dan pasukan Madura. Raden wijaya sendiri datang di desa Majapahit setelah padi-padi sudah menguning.

Kira-kira 10 bulan setelah pendirian desa Majapahit ini, kemudian datanglah pasukan besar Mongol Tar Tar pimpinan Jendral Shih Pi yang mendarat di pelabuhan Tuban. Adipati Arya Wiraraja kemudian menasehati raden wijaya untuk mengirim utusan dan bekerja sama dengan pasukan besar ini dan menawarkan bantuan dengan iming-iming harta rampasan perang dan putri-putri Jawa yang cantik. Setelah dicapai kesepakatan maka diseranglah Prabu Jayakatwang di Kediri yang kemudian dapat ditaklukkan dalam waktu yang kurang dari sebulan. Setelah kekalahan Kediri, Jendral Shih Pi meminta janji putri-putri Jawa tersebut dan kemudian sekali lagi dengan kecerdikan Adipati Arya Wiraraja utusan Mongol dibawah pimpinan Jendral Kau Tsing menjemput para putri tersebut di desa Majapahit tanpa membawa senjata.

Hal ini dikarenakan permintaan Arya wiraraja dan Raden Wijaya untuk para penjemput putri Jawa tersebut untuk meletakkan senjata dikarenakan permohonan para putri yang dijanjikan yang masih trauma dengan senjata dan peperangan yang sering kali terjadi. Setelah pasukan Mongol Tar Tar masuk desa majapahit tanpa senjata, tiba-tiba gerbang desa ditutup dan pasukan Ronggolawe maupun Mpu Sora bertugas membantainya. Hal ini diikuti oleh pengusiran pasukan Mongol Tar Tar baik di pelabuhan Ujung Galuh (Surabya) maupun di Kediri oleh pasukan Madura dan laskar Majapahit. Dalam catatan sejarah, kekalahan pasukan Mongol Tar Tar ini merupakan kekalahan yang paling memalukan karena pasukan besar ini harus lari tercerai berai.

Setahun setelah pengusiran pasukan Mongol Tar Tar, menurut Kidung Harsawijaya, sesuai dengan "Perjanjian Sumenep" tepatnya pada 10 Nopember 1293 Masehi, Raden Wijaya diangkat menjadi raja Majapahit yang wilayahnya meliputi wilayah-wilaah Malang (bekas kerajaan Singosari), Pasuruan, dan wilayah-wilayah di bagian barat sedangkan di wilayah timur berdiri kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin oleh Arya Wiraraja yang kemudian dalam dongeng rakyat Lumajang disebut sebagai Prabu Menak Koncar I. Kerajaan Lamajang Tigang Juru ini sendiri menguasai wilayah seperti Madura, Lamajang, Patukangan atau Panarukan dan Blambangan. Dari pembagian bekas kerajaan Singosari ini kemudian kita mengenal adanya 2 budaya yang berbeda di Provinsi Jawa Timur, dimana bekas kerajaan Majapahit dikenal mempunyai budaya Mataraman, sedang bekas wilayah kerajaan Lamajang Tigang Juru dikenal dengan "budaya Pendalungan (campuran Jawa dan Madura)" yang berada di kawasan Tapal Kuda sekarang ini. Prabu Menak Koncar I (Arya Wiraraja)ini berkuasa dari tahun 1293- 1316 Masehi. Sepeninggal Prabu Menak Koncar I (Arya Wiraraja), salah seorang penerusnya yaiti Mpu Nambi diserang oleh Majapahit yang menyebabkan Lamajang Tigang Juru jatuh dan gugurnya Mpu Nambi yang juga merupakan patih di Majapahit. Babad Pararaton menceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun saka "Naganahut-wulan" (Naga mengigit bulan) dan dalam Babad Negara Kertagama disebutkan tahun "Muktigunapaksarupa" yang keduanya menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi. Jatuhnya Lamajang ini kemudian membuat kota-kota pelabuhannya seperti Sadeng dan Patukangan melakukan perlawanan yang kemudian dikenal sebagai "Pasadeng" atau perang sadeng dan ketha pada tahun 1331 masehi.

Ketika Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling daerah Lamajang pada tahun 1359 Masehi tidak berani singgah di bekas ibu kota Arnon (Situs Biting). Malah perlawanan daerah timur kembali bergolak ketika adanya perpecahan Majapahit menjadi barat dan timur dengan adanya "Perang Paregreg" pada tahun 1401-1406 Masehi. Perlawanan masyarakat Lamajang kembali bergolak ketika Babad Tanah Jawi menceritakan Sultan Agung merebut benteng Renong (dalam hal ini Arnon atau Kutorenon) melalui Tumenggung Sura Tani sekitar tahun 1617 Masehi. Kemudian ketika anak-anak Untung Suropati terdesak dari Pasuruan, sekali perlawanan dialihkan dari kawasan Arnon atau Renong yang sekarang dikenal sebagai Situs Biting Lumajang.

[sumber : sclm17.blogspot.co.id]

7 Tahun Setelah Kematian DAJJAL, Beginilah Wajah DUNIA




Di akhir zaman, setelah kematian Dajjal oleh Nabi Isa 'alayhi as-salam, manusia di kemudian hari akan hidup dengan damai selama 7 tahun. Tidak ada permusuhan di antara mereka. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengutus angin yang sejuk dari arah Syam.
Maka, setiap manusia yang didalam hatinya beriman pada apa yang disaksikan-nya dalam Syahadat; walaupun seberat biji sawi, akan dicabut nyawanya. Sampai-sampai seandainya seseorang berada di tengah gunung, niscaya angin itu akan mengejar dan mencabut nyawanya.
Maka tinggallah orang-orang yang jahat dan tak beriman di muka bumi. Mereka hidup seperti burung (bebas & berlomba dalam kejahatan), berjiwa seperti binatang buas yang saling bermusuhan serta mendzholimi.
Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak keberadaan Syetan di tengah-tengah mereka. Maka ia berkata, “Tidakkah kalian menyambutku?”; dan Mereka pun bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami?”
Maka Syetan memerintahkan mereka agar menyembah berhala. Padahal ketika itu mereka mendapatkan rezeki berlimpah yang terus mengalir dan kehidupan mereka makmur sekali.
Kemudian...ditiuplah Sangkakala, sebagai pertanda hari Kiamat telah datang. Tak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan mengalihkan perhatian dan mengangkat kepala mereka.
Orang yang pertama kali mendengarnya adalah orang yang sedang memperbaiki telaga untanya. Maka orang itu kemudian mati. Selanjutnya mati pula seluruh manusia. Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan hujan gerimis. Maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya (kembali ke asal muasal penciptaannya).
Kemudian ditiuplah Sangkakala untuk kedua kalinya. Saat itu bangkitlah manusia untuk menunggu (keputusan Allah Tabaraka Wa Ta'ala).
Kemudian dikatakan pada mereka, “Wahai sekalian manusia marilah menghadap Rabb kalian. Tegakkan mereka karena mereka kan ditanya oleh Allah.”
Kemudian dikatakan oleh mereka, “Keluarkanlah bagian untuk menjadi penghuni Neraka.”
Lalu, terdengar jawaban, “Berapa?”
“Dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk jadi bagian penghuni Neraka”
Maka itulah hari Kiamat yang membuat anak kecil segera beruban (putih rambutnya), dan pada hari itu terbukalah segala kedahsyatan. 
[pedomanMuslim]

Inilah 4 Negeri yang Dianjurkan Dihuni di Akhir Zaman




Pada akhir zaman menjelang hari kiamat akan terjadi huru hara besar. Di antaranya adalah munculnya Dajjal.
Ada empat negeri yang telah didoakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan dua di antaranya tidak akan bisa dimasuki Dajjal dan satu lainnya akan menjadi tempat dibunuhnya Dajjal. Empat negeri tersebut merupakan negeri-negeri yang dianjurkan untuk dihuni di akhir zaman.
Makkah
Makkah dinyatakan Rasulullah sebagai sebaik-baik bumi. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ
"Demi Allah, engkau adalah sebaik-baik bumi dan bumi Allah yang paling dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (dari Makkah)" (HR. Tirmidzi; shahih)
Ketika Dajjal muncul dan membuat kerusakan di mana-mana, Makkah merupakan negeri yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal.
Dalam hadits Fathimah bin Qais radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam kecuali Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim)
Madinah
Madinah adalah kota iman. Sebagaimana Makkah, Madinah juga tidak bisa dimasuki oleh Dajjal
إنَّ الإِيْماَنَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
“Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali ke lubang atau sarangnya” (HR. Bukhâri dan Muslim)
عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلاَ الدَّجَّالُ
“Di setiap tembok atau batas kota Madinah ada malaikat. Kota Madinah tidak akan bisa dimasuki oleh penyakit thâ'ûn (lepra) tidak pula Dajjâl” (HR. Bukhâri dan Muslim)
Yaman
Rasulullah mendoakan Yaman agar menjadi negeri yang diberkahi. Yaman juga identik dengan iman, ilmu dan hikmah.
أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية.
“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Ahmad; shahih)
سيصير الأمر إلى أن تكونوا جنودا مجندة جند بالشام و جند باليمن و جند بالعراق عليك بالشام فإنها خيرة الله من أرضه يجتبي إليها خيرته من عباده فإن أبيتم فعليكم يمنكم و اسقوا من غدركم فإن الله قد توكل لي بالشام و أهله
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, Hakim, dan Ibnu Hibban)
Syam
Yang keempat adalah negeri Syam. Saat ini, Syam terpecah menjadi Suriah, Palestina, Jordania dan Lebanon. 
اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا قالوا وفي نجدنا قال اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا
“Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Yaman kami” (HR. Bukhari)
Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Dajjal tidak bisa memasuki Masjid Al Aqsha Palestina yang juga merupakan bagian dari Syam.
لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsha dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad; shahih)
Wallahu a’lam bish shawab.

 [Sumber : Ibnu K/Tarbiyah]
 

26 Tempat Wisata Terbaik di Lumajang Jawa Timur

Nama Lumajang sendiri berasal dari nama tempat "Lamajang" yang diketahui dari penelusuran sejarah, data prasasti, naskah-naskah kuno, bukti-bukti petilasan dan hasil kajian pada beberapa seminar dalam rangka menetapkan hari jadinya. Lumajang adalah sebuah daerah di Provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Lumajang. Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara, Kabupaten Jember di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Malang di barat. Lumajang terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur.

Lumajang memiliki cukup banyak lokasi wisata mungkin sebagian orang tidak tahu dimana letak Lumajang yang juga terkenal dengan sebutan Kota Pisang ini, tapi patut harus anda ketahui bahwa di Lumajang terdapat segudang potensi wisata yang sangat luar biasa.

Nah berhubung admin berasal dari daerah Lumajang maka tidak ada salahnya mengenalkan destinasi wisata terbaik di Lumajang. Berikut sekilas dari 25 tempat wisata di Lumajang.
 
1. Gunung Semeru

Gunung Semeru
Wisata paling terkenal di daerah lumajang ini ya gunung semeru. Gunung semeru berada di kawasantaman nasional bromo tengger semeru, yang merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di antara 4 kabupaten yaitu kabupaten pasuruan, kabupaten malang, kabupaten lumajang, dan kabupaten probolinggo. Jadi bisa dikatakan gunung semeru ini dimiliki oleh keempat kabupaten tersebut. Bagi anda pecinta alam atau yang suka mendaki gunung, belum lengkap rasanya jika anda belum bisa menaklukkan puncak semeru ini.

2. Gunung Lamongan

Gunung Lamongan
Gunung Lamongan yang punya keindahan panorama seperti semeru sedikit bocoran, katanya gunungâ lamongan ini merupakan replika atau miniatur dari gunung semeru, Keindahannya tak jauh berbeda dari semeru, tapi perbedaan adalah pada ketinggian yang lebih rendah yaitu sekitar 1651 mdpl. Cocok buat kamu yang sedang persiapan untuk menanklukkan mahameru. Keindahannya alamnya juga tak kalah cantik. Disini matamu akan dimanjakan dengan keindahan triangle lake yaitu ranu klakah, ranu pakis dan ranu bedali. Disebut triangle lake karena memang ranu-ranu tersebut jika dihubungkan akan membentuk segitiga. Lokasi gunung lamongan ini berada pada daerah klakah kawasan utara lumajang.

3. Ranu Pane


Ranu Pani adalah objek wisata di jawa timur yang terletak di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (tnbts), sebuah danau hijau seluas 1 hektar. Dari tempat ini, kita bisa melihat Gunung Semeru Mahameru yang berdiri megah dengan kaldera di sekitar kawah. dan menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi pecinta Pendakian Ke Gunung Semeru karna danau ranu pane merupakan lokasi (tempat) transit trekking Pendakian Ke Ranu Kumbolo dan jalur hiking ke gunung semeru (3.767m dpl), dan bisa di katakan jalur melalui ranu pane ini adalah jalur yang paling aman untuk dilalui dan merupakan jalur eksplorasi.
4. Ranu Regulo


Di Kawasan pegunungan Wisata Bromo Tengger-Semeru di Jawa Timur memiliki danau indah yang tersembunyi yang lokasinya dekat dengan Ranu Pane, yaitu desa dan pos masuk jika pengunjung ingin melakukan pendakian ke Puncak Gunung Semeru maupun jika ingin mendaki sekedar ke obyek wisata Bromo Ranu Kumbolo. Di lereng Gunung Semeru ada 2 danau alami lainnya yaitu Ranu Pane dan Ranu Kumbolodengan keindahannya yang khas untuk masing-masing danau. Ada dua jalur yang umum untuk menuju Ranu / danau ini yaitu melalui jalur Kota Malang menuju Tumpang, dilanjutkan sampai ke Gubug Klakah dan Ngadas untuk mencapai Ranu Pane. ALternatif lain melalui Kabupaten Lumajang, melalui Senduro langsung menuju ke desa Ranu Pane.
5. Ranu Kumbolo


Ranu Kumbolo adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letaknya di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Luasnya 15 hektare. Ranu Kumbolo adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Terletak di ketinggian 2.400 meter dpl, Ranu Kumbolo merupakan sumber air bersih bagi para pendaki Gunung Semeru yang tengah berkemah atau yang akan mendaki ke Mahameru, puncak Gunung Semeru. Dengan debit air yang melimpah dan tak pernah surut, Ranu Kumbolo menjadi titik berkumpulnya para pendaki untuk mendirikan tenda.
Keindahan Ranu Kumbolo memang tak perlu diragukan lagi. Di sana, para pendaki biasanya berburu sunrise yang memang begitu mengagumkan. Matahari pagi muncul di sela-sela dua bukit hijau berpadu dengan beningnya air danau menjadi sebuah panorama yang tak terucap. 

6. Ranu Lading


Ranu Lading Merupakan salah satu obyek wisata danau yang memang banyak terdapat di kab. Lumajang . Obyek ini terletak di tengah-tengah kebun kopi peninggalan Belanda, di atas danau ini masih berdiri rumah peninggalan Belanda/Loji yang masih terawat. Obyek ini terletak di desa Papringan Kec. Klakah, sekitar 25 Km kearah utara kota Lumajang. Objek wisata yang ada di tengah-tengah kebun kopi peninggalan Belanda. Di samping danau maish berdiri loji atau rumah peninggalan Belanda yang masih terawat.
7. Ranu Klakah


Objek Wisata Ranu Klakah terletak di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah dengan jarak tempuh 20 km dari kota Lumajang. Objek ini berada pada ketinggian 900 m dpl dengan luas 22 ha dan kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian 1.688 m dpl. Tempat ini didukung udara yang sejuk dan segar yang dapat membunuh segala kepenatan. Selain itu terdapat banyak penjual buah-buahan khas Klakah yang dijual di sepanjang jalan raya.
8. Ranu Pakis


Beranjak dari Ranu Klakah, 10 menit perjalanan akan sampai ke Ranu Pakis. Objek wisata Danau ini terletak di Desa Ranu Pakis dengan jarak 20,5 km, mempunyai ketinggian 600 m dpl dengan luas danau 50 ha dan kedalaman 26 m. Masih dilatar belakangi Gunung Lamongan dan tampak lebih dekat, serta kondisi alam yang alami. Terdapat budi daya Ikan di Ranu ini, diantaranya Mujaher dan Nila yang ditempatkan dengan sistem keramba jaring apung.
9. Ranu Bedali


Danau yang satu ini memiliki ketinggian sekitar 700 M dari permukaan laut dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 28 m. Keunikan dari danau ini terletak dari permukaan airnya yang berada jauh di bawah permukaan tanah. Sehingga untuk mencapai daratan tepi danau dibutuhkan tenaga yang prima dan kehati-hatian yang tinggi. dengan jarak 7 km dari Ranu Pakis, kita sampai pada Ranu Bedali di Kecamatan Ranuyoso. Dengan ketinggian 700 m dpl dengan luas danau 25 ha, berkedalaman 28 m. Berebeda dari dua Ranu sebelumnya, yang menarik dari Ranu ini adalah letak permukaan air yang berada jauh dari bawah permukaan tanah. 

10. Pantai Watu Godeg 

Pantai Watu Godeg
Wisata pantai watu godeg terletak di kecamatan tempursari, di wilayah kabupaten lumajang ujung selatan. Tepatnya di desa bulurejo, ber jarak  8 km dari kecamatan tempursari atau 80 km dari pusat kota lumajang. Dengan adanya jalan tembus pasirian -tempursari jaraknya dapat diperpendek menjadi 12 km dari kecamatan pasirian. Panorama dipantai ini sangat indah, pemandangan laut lepas dengan latar belakang bukit serta ditunjang dengan batu besar dipantai bila terkena ombak seperti bergoyang, godek (geleng kepala).

11. Pantai Bambang 

Pantai Bambang
Pantai bambang terletak di pantai selatan, ombaknya besar bisa mencapai tiga meter. berlokasi di desa bago kecamatan pasirian, 24 kilometer dari kota lumajang. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2 dengan akses jalan beraspal. Konon pantai bambang adalah tempat bersemayamnya nyi roro kidul. Pantai bambang atau dalam bahasa jawanya segoro bambang. Pantai ini berada di desa bago, kecamatan pasirian, ya kurang lebih 24 km dari pusat kota lumajang. Jika anda berada di pantai ini sebaiknya berhati-hati karena ombak di pantai bambang ini tergolong besar, mencapai 3 meter, seperti pantai parangtritis yang ada di yogyakarta.


12. Pantai Tlepuk



Pantai Tlepuk adalah pantai dengan panorama yang indah dan deburan ombak yang menakjubkan. Ditambah algi, pantai ini memiliki rawa yang sangat ideal sebagai tempat pemancingan. Tempat ini mudah dijangkau terletak di kecamatan pasirian sekitar 31 km arah selatan kota Lumajang. Pengunjung yang datang ke pantai ini bisa memanfaatkan waktu dengan berenang, berjemur, memancing, voli pantai atau hanya sekedar jalan-jalan menikmati gelitik pasir putih dan udara khas pantai yang semilir dan romatis.  Pantai dengan panorama indah dan deburan ombak yang menakjubkan. Memiliki rawa yang sangat ideal untuk pemancingan. 

13. Goa Tetes
Goa Tetes
Goa tetes merupakan wisata goa yang didalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit dengan warna yang beraneka ragam. Letaknya di desa sidomulyo kecamatan pronojiwo, sekitar 55 km ke arah selatan lumajang. bagi anda yang menyukai wisata goa, tempat wisata goa tetes ini dapat menjadi tujuan wisata yang sangat menarik. Kesan pertama ketika anda datang ke tempat ini tentu akan sangat menakjubkan karena memang medan yang harus anda lalui cukup menantang dan akan terbayar ketika anda sampai di tempat wisata ini. Goa ini dihiasi dengan stalaktit dan juga stalakmit dengan warna yang beranekaragam. Jika anda tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata satu ini, perlu untuk anda ketahui bahwa goa tetes terletak di desa sidomulyo, kecamatan pronojiwo dan memiliki jarak tempuh sekitar 55 km dari pusat kota lumajang.


14. Goa Bima


Goa Bima terletak di desa Bades Kecamatan Pasirian kurang lebih 8 km jalur timur dan 11 kilo dari jalur barat, dimana lokasi tersebut merupakan berbatasan antara tiga desa yakni desa Bades dengan desa Gondoruso dan desa Bago, jarak tempuh bisa lewat dua arah yaitu jalur timur (melewati desa condro, bago dan kajaran) dan jalur barat (pasirian, kalibendo, Bades, Gondoruso, Dampar), semuanya bisa dilalui kendaraaan bermotor. Objek ini masih alami karena belum banyak terjamah dan goa ini diyakini tempat terbaik untuk pertapa dan di dalam goa tersebut dapat dijumpai batu seperti bekas bertapa.

15. Air Terjun Manggisan


Air terjun manggisan terletak di desa kandangan kecamatan, senduro 22 km jarak dari kota lumajang. Bagi yang gemar hiking, air terjun manggisan cocok sekali, aksesnya masih jalan setapak. Tinggi air terjun ini ada 21 meter. Tidak membahayakan dan sangat menyenangkan untuk mandi disini. Lumajang punya segudang wisata air terjun yang eksotis. Hanya saja belum banyak orang yang mengetahuinya.
16. Air Terjun Coban Pawon



Terletak di desa Kertowono kecamatan Gucialit berjarak 20 km dari Kota Lumajang. Keunikan air terjun ini dengan antrukan yang ada di dalam goa menyerupai pawon (tempat memasak), setiap percikannya diyakini dapat membantu penyembuhan kulit. Air terjun Coban Pawon/Antrukan Pawon Terletak di Ndusun Kertowono, Desa Wangkit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Keunikan air terjun ini adalah antrukannya berada didalam goa yang menyerupai pawon (dapur tempat memasak). Akses lebih cepat menuju ke lokasi tersebut dari arah utara sebelum Terminal Minak Koncar Lumajang ada pertigaan belok kanan menuju Desa Kertowono.

17. Pemandian Alam Selokambang 

Pemandian Alam Selokambang
Pemandian alam selokambang  terletak di desa purwosono kecamatan sumbersoko, berjarak dari 7 km ke barat lumajang atau 15 menit perjalanan. Pemandian ini dipercaya mampu menyembuhkan penyakit reumatik. Aktivitas yang dapat dilakukan selain olah raga renang, juga dapat menikmati sarana permainan anak, berperahu, sepeda air, olah raga tenis. Berbagai macam kedai yang menjanjikan makanan tradisional siap untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga disamping itu ditunjang areal parkir yang cukup luas dan representatif

18. Kebun Teh Kertowono Gucialit

Kebun Teh Kertowono Gucialit
Perkebunan Teh Kertowono yang terletak di Desa Gucialit Kecamatan Gucialit sekitar 20 Km dari Kota Lumajang. hamparan kebun Teh yang sangat luas, Pabrik Teh peninggalan Belanda yang masih beroperasi dengan baik menambah keindahan obyek wisata ini. dimulai dengan pabrik teh dan perkebunan teh gucialit milik nusantara yang berada di kawasan pegunungan gucialit. Lalu terdapat pabrik gula dan perkebunan tebu milik nusantara yang berada pada kawasan jatiroto yang sudah ada sejak zaman belanda.


19. Watu Pecak


Objek wisata ini ada di desa Selok Awar-awar kecamatan Pasirian 18 km dari kota Lumajang. Letaknya ada di timur pantai Bambang dan digunakan sebagai tempat melasti atau sesuci bumi Umat Hindu Dharma di Bali. Upacara dilakukan dalam perayaan hari raya nyepi dan menyambut tahun baru, agar mereka benar-benar suci lahir dan batin. Pada hari raya nyepi, akan digelar di Pura Mandaragiri Giri, Senduro.
20. Hutan Bambu


Terletak di desa Sumber Mujur kecamatan Candipuro, 30 km dari kota Lumajang.. Luas 14 ha dengan hamparan pohon bambu yang luas, juga terdapat banyak kera (untuk anda yang ingin menyamakan muka) dan kalong (pteropus vampirus). Hutan Bambu Sumbermujur ini terlihat elok dan sama sekali tidak ada kesan angker seperti jika anda mendengarnya. Areal sekitarnya terasa sejuk sepanjang hari. Selama di dalam Pengunjung dijamin tidak akan terkena sengatan sinar matahari, meski datang siang hari bolong yang panas. Sorotan matahari bisa diredam oleh daun – daun bambu yang rimbun. Memasuki hutan bambu ini bak menyeruak sebuah terowongan raksasa.
21. Pura Mandaragiri Semeru Agung


Pura ini adalah pura yang paling dituakan oleh masyarakat Hindu. Hampir setiap hari, ada masyarakat Bali yang berdoa di Pura ini, apalagi di hari-hari libur. Puncaknya saat piodalan (ulang tahun Pura) sekitar bulan Juli. Ribuan masyarakat Bali membanjiri Pura ini dan berdoa, serta menampilkan kesenian-kesenian Bali.
22. Agro Wisata Bunga


Agro wisata Bunga terletak di Desa Wotgalih, Krai, dan Karanganyar Kecamatan Yosowilangun, 25 kilometer dari Kota Lumajang. Di tempat ini, wisatawan bisa berburu oleh-oleh bunga hasil budidaya warga. Maklum, di tiga desa ini, warganya sebagian besar aktif mengembangkan usaha budidaya bunga. Karena inisiatif pengembangan ini pula, nuansa yang muncul di tempat ini juga terasa sangat memanjakan mata. Karena lingkungannya terasa asri dan menyegarkan.
23. Kolam Renang Veteran


Kolam Renang Veteran Lumajang adalah kolam renang yang berada di jl, Veteran Lumajang yang mempunyai luas 2 ha dan kolam renang ini sering dipakai perlombaan kabupaten, baik nasional. Kolam Renang ini sering dipakai oleh anak anak les renang. Kolam renang ini mudah dijangkau karena letaknya di sekitar jalan raya. Terdapat kolam dewasa dan kolam anak-anak dengan harga tiket yang cukup terjangkau.
  
24. Water Park KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu)



Kolam renang terbaru di Lumajang yang terletak di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) desa Wonorejo, kecamatan Kedungjajang 7 dari Lumajang ke arah utara. Kolam ini dilengkapi dengan arus air, sarana luncuran dan sarana lain yang menarik. Selain kolam renang, aktivitas lain yang daat dinikmati adalah kereta gantung, komedi putar dan fasilitas bom-bom car.
Nah sahabat cybers-done tinggal milih mau berwisata kemana, karena Lumajang surganya wisata dan sedang tren dikalangan para pecinta My Trip My Adventure.



25. B-29




Puncak B29 adalah puncak tertinggi di kawasan lautan pasir Bromo dengan ketinggian ± 2.900 m diatas permukaan laut. Terletak disisi tenggara Gunung Bromo dengan pemandangannya yang indah serta udaranya yang dingin dengan panorama hamparan tanaman khas dataran tinggi berupa bawang pre, kubis kentang dan wortel, sehingga menjadikan kawasan obyek wisata ini sangat menawan.
Terletak di Desa Argosari Kecamatan Senduro, berjarak ± 40 Km dari Kota Lumajang serta dapat dicapai menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan akses jalan beraspal. Tapi untuk sampai ke puncak jalan sangat ekstrem, jadi disarankan untuk berhati-hati. Untung kendaraan roda 4 tidak bisa ke puncak, diharuskan untuk parkir dan menyewa tukang ojek. Pemandangan spektakuler akan tersaji di hadapan kita begitu sampai di puncak bukit. Siap-siap saja untuk terkagum-kagum dengan pemandangan indah yang ada di sana.

26. Cuban Sewu / Tumpak Sewu



Coba Sewu ?  Mungkin ada yang belum pernah tahu atau bahkan ada yang belum pernah mendengarnya. Coban Sewu atau bisa disebut Air Terjun Tumpak Sewu adalah sebuah destinasi wisata baru yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Karena masih baru sehingga masih sedikit info-info mengenai wisata air terjun ini dan belum banyak terdengar di kalangan wisatawan.
Kini Coban Sewu mulai menjadi perbincangan dan menjadi destinasi kunjungan wisatawan lokal. Awalnya memang oleh warga sekitar disembunyikan dikarenakan takut atau khawatir tidak terawat oleh pemerintah seperti Goa Tetes.
Untuk menuju Coban Sewu kita perlu menuju Lumajang kemudian setelah di tugu perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang sekitar 100 meter sebelum tugu tersebut ada gang turun pada kiri jalan jika kita dari arah Lumajang. Kemudian kita lurus saja sampai sungai, lalu motor diletakkan di gubuk penambang pasir. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri sungai sekitar 200 meter, baru setelah itu kita akan menemukan air terjun ini.
Tempat ini disebut Coba Sewu karena dari segi bahasa coban berarti air terjun dan sewu berarti seribu. Mengapa seribu karena air terjun ini aliran air dari atas sangatlah banyak sepanjang tebing. Air terjun ini sangat tinggi sampai-sampai terasa seram mengambil foto dari atas tebing.


data masih kami perbarui harap dimaklumi, karena saking banyaknya destinasi wisata di kabupaten Lumajang.