Dokumen Rahasia Masa Lalu Paling Misterius Yang Belum Terpecahkan
Sejarah
Dari zaman dulu sampai sekarang manusia memiliki
suatu kebiasaan unik yang sering dilakukan. Kebiasaan tersebut adalah
menuliskan tentang kehidupan dan sesuatu yang dirasa penting untuk
diketahui. Jika manusia moderen menulis pada kertas ataupun gadget,
manusia pada masa lalu menulisnya melalui batu, kulit hewan, ataupun
kertas kuno. Tulisan orang zaman dulu tersebut tentunya menggunakan
bahasa pada masa itu dan perlu waktu untuk bisa diterjemahkan ke dalam
bahasa moderen. Selain itu kesulitan penerjemahannya juga dikarenakan
ada beberapa kata yang hilang. Catatan atau dokumen masa lalu tersebut
tentunya penting bagi ilmu pengetahuan moderen karena bisa membuat kita
tahu bagaimana kehidupan pada masa itu dan lainnya. Di dunia ini para
arkeolog telah banyak menemukan dokumen-dokumen yang berasal zaman dulu,
namun tabir rahasia dalam dokumen tersebut belum sepenuhnya bisa
dikuak. Penasaran dokumen seperti apa saja itu? Berikut beberapa
informasinya.
1. Buku Tulisan Tangan Archimedes
Archimedes merupakan seorang ahli matematika dari Yunani yang sangat
terkenal. Pada abad ke-9 sebuah buku yang merupakan hasil tulisan tangan
Archimedes sampai di Konstantinopel. Namun sayangnya, saat itu tengah
terjadi perang besar sehingga membuat keberadaan buku itu tidak
diketahui. Ada yang mengatakan jika buku itu dicuri dan ingin
dihancurkan. Namun pada tahun 1998, buku Archimedes yang hilang
tersebut kembali muncul. Seseorang misterius menunjukan keberadaan buku
super langka itu. Dari beberapa permukaan buku, pihak perpustakaan
berhasil merekonstruksi dan mengatakan bahwa buku ini berisi konsep
matematika. Selain itu juga terdapat juga beberapa puzzle yang susah
untuk dipecahkan.
2. Tablet Minoan
Tablet minoan merupakan sekelompok batuan pipih yang di atasnya terdapat
tulisan orang zaman dulu, sejenis prasasti jika di Indonesia. Benda
bersejarah ini diduga berasal dari zaman peradaban Minoa di pulau kreta
pada masa Yunani Kuno. Peradaban ini dimulai pada Zaman Perunggu antara
tahun 3000 dan 2700 SM, dan berlangsung sampai 1450 SM. Peradaban yang
disebut sebagai awal mata rantai peradaban Eropa ini ditemukan kembali
pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris yang bernama Sir
Arthur Evans. Tablet Minoa memiliki pola tulisan yang aneh dan unik
sehingga susah diterjemahkan ke dalam bahasa moderen. Bahkan dengan
jumlah mencapai 4.000 bongkah batu banyak arkeolog yang masih kesusahan
menerjemahkannya. Jika saja bisa dibaca, mungkin benda bersejarah
tersebut dapat memberitahu kita bagaimana sejarah kehidupan masa lalu awal mula peradaban di Eropa.
3. Gulungan Herculaneum
Gulungan Herculaneum merupakan sebuah gulungan yang ditemukan di bekas kota kuno Herculaneum. Kota Romawi Kuno
ini hancur akibat letusan dahsyat dari gunung Vesuvius pada tahun 79
Masehi. Letusan gunung tersebut menyebabkan kota Herculaneum bersama
kota kuno lainnya seperti Pompeii, Stabiae dan Oplontis hilang terkubur
dalam material piroklastik. Termasuk di dalamnya para penduduk kota,
serta benda-benda lainnya. Pada tahun 1752 diadakan penelitian terkait
reruntuhan kota Herculaneum dan ditemukanlah gulungan kuno yang
jumlahnya sangat banyak, mencapai 1.300 buah. Namun sayang, penemuan benda bersejarah
tersebut sangat rapuh jadi sangat susah untuk diteliti agar bisa
diketahui isinya secara lebih jelas. Jika bisa diterjemahkan dengan
sempurna kemungkinan akan didapat 1 perpustakaan penuh mengenai rahasia
kehidupan pada masa itu.
4. Diary David Livingstone
David Livingstone merupakan misionaris Kristen yang sangat terkenal di
Afrika. Lebih dari setengah hidupnya dia habiskan dengan petualangan ke
pelosok-pelosok Afrika. Livingstone banyak sekali menulis hal-hal
terkait perbudakan dan pembantaian massal yang terjadi saat itu. Salah
satunya adalah kasus perbudakan dan pembantaian di Afrika oleh bangsa
Eropa khususnya Inggris. Kesemuanya tersebut dia tulis dalam buku
diarynya. Namun sayangnya sebelum tulisan tersebut dia ekspose, kematian
lebih dulu menjemputnya. Dan parahnya lagi diary tulisan tangannya
tersebut rusak dan tidak bisa dibaca. Jika berhasil dikuak, tulisan
tersebut sangatlah penting karena menyimpan rahasia besar yang mungkin
akan mengubah cara pandang manusia terhadap perkolonian di kawasan
Afrika.
5. Codex Sinaiticus dan Joshua
Codex Sinaniticus adalah sebuah Injil
terkuno yang berhasil ditemukan di era modern. Injil yang ditulis oleh
bangsa Yunani ini berjumlah 1.460 halaman dan diperkirakan telah ada
sejak tahun 350 Masehi. Dengan umur lebih dari 1.500 tahun membuat
beberapa bagian dari injil ini sulit dibaca dengan jelas. Terutama pada
bagian 1 dan ayat ke-10 dari Injil ini terdapat beberapa kata yang
hilang sehingga makna yang tersirat di dalamnya pun dipenuhi tanda
tanya. Saat ini beberapa bagian dari Injil Codex Sinaniticu tersebar di
beberapa museum dan perpustakaan dunia seperti British Library, Museum
Nasional Rusia, dan Perpustakaan Nasional Jerman.
[sumber : www.anehtapinyata.net]
Nabi Khidir, Nabi Berumur Panjang yang Hidup Hingga Akhir Zaman
Islamiyah
Nabi Khidir adalah seorang nabi yang diyakini
memiliki umur paling panjang dan masih hidup hingga kini, ternyata rahasia Nabi
Khidir bisa berumur panjang telah banyak digali oleh para ahli berdasarkan
beberapa cerita. Namun semua cerita itu merupakan sesuatu yang masih masih
misteri dan kebenarannya masih dipertanyakan. Seperti apakah ceritanya ?
Ada
beberapa fakta yang membuktikan kebenaran Nabi Khidir masih hidup hingga kini
yaitu:
1. Syaidina
Ali mengaku pernah melihat Nabi Khidir berada di Ka’bah.
2. Salah
seorang murid Syeikh Abu Hasan yaitu Al-Murshi mengaku pernah bertemu dengan
Nabi Khidir dan bahkan telah bersalaman dengannya. Dia bertanya kepada Nabi
Khidir bagaimana keadaan arwah-arwah orang muslim yang telah meninggal dunia,
apakah mendapat siksaan atau tidak.
3. Abul
Hasan asy-Syadzili mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir di padang Aidzab.
4. Umar
bin Sinan pernah berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash yang menceritakan bahwa
dirinya pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam perjalanannya.
Kira-kira
berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini? Wallahua’lam hanya Allah yang tahu,
namun jika diperhitungkan kira-kira sekitar lebih dari enam ribu tahun.
Ainul
Hayat, Inilah Rahasia Nabi Khidir Bisa Berumur Panjang
Nabi
Khidir adalah nabi yang masih hidup hingga kiamat datang, Nabi ini dinamakan
Khidir yang berarti hijau karena kedatangannya selalu membawa kehijauan
disekitarnya, rumput yang awalnya kering akan menjadi hijau subur jika
didatangi Nabi Khidir. Berikut adalah ulasan singkat cerita/legenda rahasia
umur panjang Nabi Khidir AS hingga akhir zaman:
Ada
seorang raja penguasa wilayah barat dan timur yaitu Raja Iskandar Zulkarnain,
raja ini sangat disegani dan ditakuti karena dapat manaklukan berbagai wilayah
dari barat hingga timur. Namun meskipun demikian raja ini tidak sombong dan
merupakan salah seorang hamba Allah yang taat. Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar
Zulkarnain mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan ditemani oleh
Malikat Rofi’il. Dalam perjalanannya sang raja bertanya kepada malikat bagimana
ibadahnya para penghuni langit dan malaikat pun menjelaskan bahwa para penghuni
langit beribadah ada yang bersujud terus hingga akhir zaman dan ada yng
bertakbir terus hingga akhir zaman. Mendengar hal itu sang raja ingin seperti
para penghuni langit yang bisa beribadah hingga akhir zaman.
Malaikat
Rofi’il memberitahu kepada Raja Iskandar Zulkarnain bahwa sesungguhnya Allah
telah menciptakan sumber mata air yang suci, jika seseorang meminum air dari
mata air itu maka ia akan kekal hingga akhir zaman kecuali jika ingin
dimatikan. Namun mata air tersebut berada di bagian belahan bumi yang sangat
gelap. Mata air itu bernama Ainul Hayat, inilah mata air rahasia panjang umur
dari Nabi Khidir. Raja Iskandar Zulkarnain kemudian mengumpulkan semua ahli
yang ada diseluruh negeri untuk menafsirkan dimana letak tepatnya Ainul Hayat
berada dan salah seorang diantaranya mengetahui bahwa letaknya adalah dibagian
tempat terbitnya matahari.
Raja
Iskandar Zulkarnain beserta rombongannya mencari tempat tersebut dan
menemukannya, salah satu diantaranya rombongannya adalah Nabi Khidir yang juga
pernah menjabat sebagai perdana menteri. Setelah menemukan tempat Ainul Hayat,
sang raja membawa pasukan khusus untuk masuk bersamanya dan dalam pasukan itu
Nabi Khidir ikut bersamanya. Mereka menempuh perjalanan selama 18 hari didalam
gua itu tanpa melihat sinar matahari sekalipun.
Dalam
perjalanan itu Nabi Khidir mendapat wahyu dari Allah bahwa Ainul Hayat terletak
di tepi kanan jurang dan hanya diperuntukkan untuknya saja. Setelah menerima
wahyu itu, Nabi Khidir kemudian menuju ketempat Ainul Hayat sendirian dan
meminumnya tanpa sepengetahuan Raja Iskandar Zulkarnain. Itulah sekilas cerita
singkat tentang mata air Ainul Hayat yang merupakan rahasia Nabi Khidir bisa
berumur panjang hingga akhir zaman.
[sumber : www.kumpulanmisteri.com]
Sejarah Lumajang "Kerajaan Lamajang Tigang Juru"
Sejarah
Lumajang merupakan daerah yang terletak di kawasan tapal
kuda di Provinsi Jawa Timur. Letak Lumajang ialah diapit oleh tiga gunung
yakni, Gunung Semeru, Gunung Lamongan, dan Gunung Bromo. Karena letaknya yang diapit
oleh tiga gunung, daerah di Lumajang sangatlah subur.
Lumajang adalah daerah yang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Daha pada masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada prasasti Mula Malurung sudah dikenal nama Lamajang yang merupakan nama kuno Lumajang. Prasasti ini ditemukan dengan angka tahun 1177 saka atau 1255 masehi dan nama Lamajang dikenal secara resmi.
Secara spiritual nama Lamajang berarti Luma (rumah) dan
Hyang (Dewa) yang berarti rumahnya para Dewa atau rumah yang suci. Dan secara
material yaitu pandangan setiap orang yang melihat daerah sebelah timur Gunung
Semeru akan tampak seperti Lumah yang menjadi Ajang atau dengan kata lain
seperti tempat nasi atau tempat yang subur dan makmur.
Lamajang pada masa Kerajaan Daha dan Singosari merupakan daerah yang penting.
Pada waktu Kerajaan Daha, daerah Lamajang tepatnya di Gunung Semeru dijadikan
tempat ritual. Bukti ini adalah dengan ditemukan Prasasti Tesirejo dan Arca
Lembu Nandini. Sedangkan pada waktu Kerajaan Singosari, selain dijadikan tempat
ritual, Lamajang juga dijadikan tempat lumbung pemenuh kebutuhan kerajaan.
Daerah ini sekarang dikenal dengan nama Candipuro. Hal ini diketahui dengan
ditemukannya Candi Gedong Putri.
Pendiri Kerajaan Lamajang ini adalah adipati Sumenep yakni
Banyak Wide atau Arya Wiraraja. Banyak wide dilahirkan di daerah Nangkaan
(Ranuyoso). Banyak Wide merupakan keturunan brahmana dan karirnya diawali
dengan mengabdi kepada Wangsa Rajasa. Karena kecerdasannya, Banyak Wide
dinobatkan sebagai adipati di Sumenep oleh Raja Kertanegara dari Kerajaan
Singosari. Selain itu, pada saat Raden Wijaya melarikan diri ke Madura, Banyak
Wide menyambut keluarga Raden Wijaya dan membantunya berperang melawan
Jayakatwang dan pasukan Mongol. Ketika bumi Jawa sudah kembali tenang,
berdasarkan perjanjian Sumenep, Raden Wijaya membagi Jawa Timur menjadi 2
yakni, Jawa Timur bagian barat beribukota di Trowulan dengan Kerajaan bernama
Majapahit dan Jawa Timur bagian Timur beribukota di Lamajang dengan nama
Kerajaan Lamajang Tigang Juru.
Lamajang Tigang Juru didirikan hampir bersamaan dengan
berdirinya Kerajaan Majapahit. Sedangkan Banyak Wide dinobatkan sebagai raja
Kerajaan Lamajang Tigang Juru pada hari Kamis Legi, wuku landep, tanggal 25
bulan Bhadrapada (bulan karo) tahun 1216 saka yang bertepatan dengan tanggal 26
Agustus 1294 Masehi. Nama gelar Arya Wiraraja sendiri berarti: Arya adalah
orang pembesar atau bangsawan, Wira adalah pemberani sedang raja adalah
Pemimpin. Jadi, Arya Wiraraja berarti adalah seorang pembesar dan pemimpin yang
berani.
Keraton Kerajaan Lamajang Tigang Juru ini berada di Arnon
yang sekarang bernama Kutorenon. Di sana selain terdapat keraton kerajaan, juga
terdapat benteng yang kokoh dimana ketebalan bentengnya adalah 4-6 meter,
tinggi antara 6-10 meter dengan 3 sungai besar, yaitu Bondoyudo di sebelah
timur, Bodang atau Wingong di sebelah timur, dan Ploso di sebelah barat,
sedangkan 1 sungai buatan, yaitu Cangkring ada di sebelah selatan. Perbentengan
ini dilengkapi dengan sistem menara pengawas yang sampai sekarang ada 6 pengungakan.
Letak keraton ini tepat berada di Lamajang Tengah sehingga memudahkan untuk
mengontrol daerah Lamajang Utara yang difungsikan untuk pertahanan , serta
Lamajang Selatan yang difungsikan sebagai pelabuhan.
Kerajaan Lamajang Tigang Juru dan Kerajaan Majapahit
memiliki hubungan yang baik karena kedua raja dari masing-masing kerajaan ini
saling menghormati satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan ditempatkannya
anak-anak dan kerabat dekat Arya Wiraraja pada posisi penting di Kerajaan
Majapahit.
Hubungan kedua kerajaan ini mulai berkurang dengan diawali
pemberontakan Ronggolawe yang tidak puas dengan pengangkatan Nambi . Selain
itu, fitnah yang dilakukan Mahapati yang berasal dari Wangsa Sinelir juga turut
mempengaruhinya.
Pergantian kedudukan raja di Majapahit dari Kertarajasa ke
anaknya yakni Jayanegara menjadi awal perang dingin antara Lamajang Tigang Juru
dengan Majapahit. Adanya Arya Wiraraja membuat Jayanegara menunda perang
melawan Lamajang karena Arya Wiraraja merupakan orang yang disegani di Majapahit.
Ketika meninggalnya Arya Wiraraja, Nambi yang pulang ke
Lamajang mendapat serangan mendadak dari pasukan Majapahit. Nambi turut gugur
dalam serangan itu karena taktik licik yakni melawan Nambi dengan 3 orang
panglima sekaligus. Setelah kematian Nambi, kerajaan Lamajang Tigang Juru pun
jatuh ketangan pasukan Majapahit.
Napak Tilas Jejak Kerajaan Lamajang Tigang Juru
Siapa yang tak kenal dengan kerajaan Majapahit. Kerajaan
yang konon memiliki jalur perdagangan se-Nusantara ini didirikan oleh Raden
wijaya atau bergelar Kertarajasa Jaya Wardhana.
Rupaya sebelum pendirian kerajaan Majapahit, Raden Wijaya
terikat perjanjian dengan Arya Wiraraja karena turut membantu menjatuhkan
kerajaan Singahasari atau Singosari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara hingga
berdirinya kerajaan Majapahit.
Dalam Kitab Pararaton, bekas kerajaan Singosari dibagi
menjadi dua berdasarkan kesepakatan antara Raden Wijaya dan Arya Wiraraja.
Bekas wilayah Keraaan Singosari bagian barat yang kemudian bernama Majapahit
dengan Raja Raden Wijaya kekuasaanya meliputi Daerah Singosari, Kediri,
Gelang-Gelang (Ponorogo) dan Wengker dengan ibu kota Majapahit di Mojokerto.
Bekas Kerajaan Singosari bagian timur kemudian menjadi Kerajaan
Lamajang Tigang Juru dengan kekuasaan meliputi Daerah Lumajang, Panarukan,
Blambangan, Madura dengan ibu kota di Katurenon (Kawasan Situs Biting) dengan
raja Arya Wiraraja. Berdasarkan data sejarah dua kerajaan itu berdiri pada 10
November 1293. Perjanjian itu termaktub dalam Prasasti Pudadu.
Arkeologi Udhayana Aries Purwantini mengatakan, Kerajaan
Lamajang Tigang Juru ini memiliki peradaban yang hampir sama dengan kerajaan
Majapahit. "Saat ini sedang dilakukan penggalian situs Biting. Dimana
situs ini adalah benteng kerajaan Lamajang Tigang Juru yang memiliki luas
sekitar 135 Hektar," kata Aris di sela-sela penggalian situs.
Di dalam situs tersebut, terdapat beberapa
petilasan-petilasan Arya Wiraraja atau masyarakt sekitar menyebut Banyak Wide
atau Minak Koncar. Setidaknya, ada bangunan cungkup yang berisi makam Arya
Wiraraja. Namun, kata Aris, secara sejarah belum dibuktikan apakah makam
tersebut benar-benar persemayaman Raja Minak Koncar atau bukan.
Masyarakat sekitar mempercayai bahwa ini adalah makam Arya
Wiraraja. Selain itu, Arya Wiraraja yang pernah menjabat sebagai Adipati
Sumenep itu di sana juga tidak ada makam Arya Wiraraja," jelasnya. Di
sekitar situs tersebut juga terdapat sejumlah petilasan-petilasan lainnya.
Seperti makam Minak Koncar dan Sumur Windhu.
Arya Wiraraja meninggalkan banyak keturunan. Setidaknya ada
tiga yang utama. Yakni, Mahapatih Nambi yang kemudian menggantikan menjadi raja
Lamajang dan gugur mempertahankan kebesaran Lamajang Tigang Juru pada 1316
Masehi.
Kedua, Ronggolawe yang menjadi Adipati Tuban I dan gugur
pada 1295 masehi karena melakukan perlawanan kepada Kerajaaan majapait. Dari
Ronggolawe inilah kemudian tersambung keturunan generasi keempat, yakni Raden
Sahid atau Sunan Kalijaga.
Ketiga, Adipati Suradhikara yang kemudian meneruskan
pemerintahan di bekas kerajaan Lamajang Tigang Juru yang kemudian menurunkan
raja-raja di kerajaan Patukangan atau Panarukan dan Blambangan seperti Prabu
Tawang Alun. Selanjutnya, kerajaan Lamajang Tigang Juru Runtuh Karena 'Salah
Paham' dengan Majapahit.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,
masih melakukan penggalian terhadap bekas kerajaan Lamajang Tigang Juru itu.
Situs Biting
Situs Biting adalah sebuah situs arkeologis yang terletak di
desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, Lumajang, provinsi Jawa Timur. Situs ini
diperkirakan merupakan peninggalan dari kerajaan Lamajang dan tersebar di atas
kawasan seluas sekitar 135 hektaree. Bangunan yang paling mengesankan adalah
bekas tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan
tinggi 10 meter.
Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan
Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja yang dikelilingi oleh
benteng pertahanan dengan tebal 4 s/d 6 meter, tinggi 10 meter dan panjang 10
km. Hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, Kawasan Situs
Biting memiliki luas 135 hektare yang mencakup 6 blok/area merupakan blok
keraton seluas 76,5 ha, blok Jeding 5 ha, blok Biting 10,5 ha, blok Randu 14,2
ha, blok Salak 16 ha, dan blok Duren 12,8 ha. Dalam Babad Negara Kertagama,
kawasan ini disebut Arnon dan dalam perkembangan pada abad ke-17 disebut Renon
dan dewasa ini masuk dalam desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik
dengan "Ketonon" atau terbakar. Nama Biting sendiri merujuk pada kosa
kata Madura bernama "Benteng" karena daerah ini memang dikelilingi
oleh benteng yang kokoh
Pada tahun 1995 di Kawasan Situs Biting mulai dibangun
Perumnas Biting yang tentu saja banyak merusak peninggalan Sejarah (Situs) yang
ada. Namun anehnya pihak-pihak terkait yaitu Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala (BP3) Jawa Timur yang merupakan lembaga penyelamat seolah diam
melihat perusakan ini sehingga lebih kurang 15 Hektar kawasan ini rusak oleh
pembangunan ini.
Pada tahun 2010, berdasarkan lahir sebuah Lembaga Swadaya
Masyarakat bernama Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur)
melakukan advokasi pelestarian Situs Biting. Setelah itu juga Komunitas
Mahasiswa Peduli Lumajang (KMPL) bergerak dalam advokasi ini dan kemudian juga
elemen masyarakat lokal Biting juga mulai sadar akan peninggalan sejarah yang
ada di wilayahnya.
Advokasi yang dilakukan oleh para pelestari Situs Biting
telah melahirkan berbagai event seperti Napak Tilas yang telah digelar selama 2
kali berturut-turut, lomba lukis benteng maupun seminar Nasional. Untuk acara
Napak Tilas kemudian menjadi agenda resmi Pariwisata Jawa Timur dari Kabupaten
Lumajang yang akan diadakan setiap bulan juni.
Pelestarian Situs Biting di Lumajang Jawa Timur merupakan
contoh bagi para pecinta dan pelestari sejarah dimana LSM, mahasiswa maupun
masyarakat telah bahu-membahu melakukan sosialisasi maupun advokasi terhadap
peninggalan sejarah.
Dalam sejarahnya, prasasti Kudadu menyebutkan bahwa ketika
Raden Wijaya melarikan diri bersama 12 pengawal setianya ke Madura, Adipati
Arya Wiraraja memberikan bantuan kemudian melakukan kesepakatan "pembagian
tanah Jawa menjadi dua" yang sama besar yang kemudian di sebut
"Perjanjian Sumenep". Setelah itu Adipati Arya wiraraja memberi
bantuan besar-besar kepada Raden Wijaya termasuk mengusahakan pengampunan
politik dari Prabu Jayakatwang di Kediri dan pembukaan "hutan Tarik'
menjadi sebuah desa bernama Majapahit. Dalam pembukaan desa Majapahit ini
sungguh besar jasa Adipati Arya Wiraraja dan pasukan Madura. Raden wijaya
sendiri datang di desa Majapahit setelah padi-padi sudah menguning.
Kira-kira 10 bulan setelah pendirian desa Majapahit ini,
kemudian datanglah pasukan besar Mongol Tar Tar pimpinan Jendral Shih Pi yang
mendarat di pelabuhan Tuban. Adipati Arya Wiraraja kemudian menasehati raden
wijaya untuk mengirim utusan dan bekerja sama dengan pasukan besar ini dan
menawarkan bantuan dengan iming-iming harta rampasan perang dan putri-putri
Jawa yang cantik. Setelah dicapai kesepakatan maka diseranglah Prabu
Jayakatwang di Kediri yang kemudian dapat ditaklukkan dalam waktu yang kurang
dari sebulan. Setelah kekalahan Kediri, Jendral Shih Pi meminta janji
putri-putri Jawa tersebut dan kemudian sekali lagi dengan kecerdikan Adipati
Arya Wiraraja utusan Mongol dibawah pimpinan Jendral Kau Tsing menjemput para
putri tersebut di desa Majapahit tanpa membawa senjata.
Hal ini dikarenakan permintaan Arya wiraraja dan Raden
Wijaya untuk para penjemput putri Jawa tersebut untuk meletakkan senjata
dikarenakan permohonan para putri yang dijanjikan yang masih trauma dengan
senjata dan peperangan yang sering kali terjadi. Setelah pasukan Mongol Tar Tar
masuk desa majapahit tanpa senjata, tiba-tiba gerbang desa ditutup dan pasukan
Ronggolawe maupun Mpu Sora bertugas membantainya. Hal ini diikuti oleh
pengusiran pasukan Mongol Tar Tar baik di pelabuhan Ujung Galuh (Surabya)
maupun di Kediri oleh pasukan Madura dan laskar Majapahit. Dalam catatan sejarah,
kekalahan pasukan Mongol Tar Tar ini merupakan kekalahan yang paling memalukan
karena pasukan besar ini harus lari tercerai berai.
Setahun setelah pengusiran pasukan Mongol Tar Tar, menurut
Kidung Harsawijaya, sesuai dengan "Perjanjian Sumenep" tepatnya pada
10 Nopember 1293 Masehi, Raden Wijaya diangkat menjadi raja Majapahit yang
wilayahnya meliputi wilayah-wilaah Malang (bekas kerajaan Singosari), Pasuruan,
dan wilayah-wilayah di bagian barat sedangkan di wilayah timur berdiri kerajaan
Lamajang Tigang Juru yang dipimpin oleh Arya Wiraraja yang kemudian dalam
dongeng rakyat Lumajang disebut sebagai Prabu Menak Koncar I. Kerajaan Lamajang
Tigang Juru ini sendiri menguasai wilayah seperti Madura, Lamajang, Patukangan
atau Panarukan dan Blambangan. Dari pembagian bekas kerajaan Singosari ini
kemudian kita mengenal adanya 2 budaya yang berbeda di Provinsi Jawa Timur,
dimana bekas kerajaan Majapahit dikenal mempunyai budaya Mataraman, sedang
bekas wilayah kerajaan Lamajang Tigang Juru dikenal dengan "budaya Pendalungan
(campuran Jawa dan Madura)" yang berada di kawasan Tapal Kuda sekarang
ini. Prabu Menak Koncar I (Arya Wiraraja)ini berkuasa dari tahun 1293- 1316
Masehi. Sepeninggal Prabu Menak Koncar I (Arya Wiraraja), salah seorang
penerusnya yaiti Mpu Nambi diserang oleh Majapahit yang menyebabkan Lamajang
Tigang Juru jatuh dan gugurnya Mpu Nambi yang juga merupakan patih di
Majapahit. Babad Pararaton menceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun saka
"Naganahut-wulan" (Naga mengigit bulan) dan dalam Babad Negara
Kertagama disebutkan tahun "Muktigunapaksarupa" yang keduanya
menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi. Jatuhnya Lamajang ini
kemudian membuat kota-kota pelabuhannya seperti Sadeng dan Patukangan melakukan
perlawanan yang kemudian dikenal sebagai "Pasadeng" atau perang
sadeng dan ketha pada tahun 1331 masehi.
Ketika Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling
daerah Lamajang pada tahun 1359 Masehi tidak berani singgah di bekas ibu kota
Arnon (Situs Biting). Malah perlawanan daerah timur kembali bergolak ketika
adanya perpecahan Majapahit menjadi barat dan timur dengan adanya "Perang
Paregreg" pada tahun 1401-1406 Masehi. Perlawanan masyarakat Lamajang
kembali bergolak ketika Babad Tanah Jawi menceritakan Sultan Agung merebut
benteng Renong (dalam hal ini Arnon atau Kutorenon) melalui Tumenggung Sura
Tani sekitar tahun 1617 Masehi. Kemudian ketika anak-anak Untung Suropati
terdesak dari Pasuruan, sekali perlawanan dialihkan dari kawasan Arnon atau
Renong yang sekarang dikenal sebagai Situs Biting Lumajang.
[sumber : sclm17.blogspot.co.id]
7 Tahun Setelah Kematian DAJJAL, Beginilah Wajah DUNIA
Islamiyah
Di akhir zaman, setelah kematian Dajjal oleh Nabi Isa 'alayhi as-salam, manusia di kemudian hari akan hidup dengan damai selama 7 tahun. Tidak ada permusuhan di antara mereka. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengutus angin yang sejuk dari arah Syam.
Maka, setiap manusia yang didalam hatinya beriman pada apa yang
disaksikan-nya dalam Syahadat; walaupun seberat biji sawi, akan dicabut
nyawanya. Sampai-sampai seandainya seseorang berada di tengah gunung,
niscaya angin itu akan mengejar dan mencabut nyawanya.
Maka tinggallah orang-orang yang jahat dan tak beriman di muka bumi. Mereka hidup seperti burung (bebas & berlomba dalam kejahatan), berjiwa seperti binatang buas yang saling bermusuhan serta mendzholimi.
Maka tinggallah orang-orang yang jahat dan tak beriman di muka bumi. Mereka hidup seperti burung (bebas & berlomba dalam kejahatan), berjiwa seperti binatang buas yang saling bermusuhan serta mendzholimi.
Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak keberadaan Syetan di tengah-tengah mereka. Maka ia berkata, “Tidakkah kalian menyambutku?”; dan Mereka pun bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami?”
Maka Syetan memerintahkan mereka agar menyembah berhala. Padahal ketika itu mereka mendapatkan rezeki berlimpah yang terus mengalir dan kehidupan mereka makmur sekali.
Maka Syetan memerintahkan mereka agar menyembah berhala. Padahal ketika itu mereka mendapatkan rezeki berlimpah yang terus mengalir dan kehidupan mereka makmur sekali.
Kemudian...ditiuplah Sangkakala, sebagai pertanda
hari Kiamat telah datang. Tak ada seorang pun yang mendengarnya
melainkan mengalihkan perhatian dan mengangkat kepala mereka.
Orang yang pertama kali mendengarnya adalah orang yang sedang
memperbaiki telaga untanya. Maka orang itu kemudian mati. Selanjutnya
mati pula seluruh manusia. Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan hujan gerimis. Maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya (kembali ke asal muasal penciptaannya).
Kemudian ditiuplah Sangkakala untuk kedua kalinya. Saat itu bangkitlah manusia untuk menunggu (keputusan Allah Tabaraka Wa Ta'ala).
Kemudian dikatakan pada mereka, “Wahai sekalian manusia marilah menghadap Rabb kalian. Tegakkan mereka karena mereka kan ditanya oleh Allah.”
Kemudian dikatakan oleh mereka, “Keluarkanlah bagian untuk menjadi penghuni Neraka.”
Kemudian dikatakan pada mereka, “Wahai sekalian manusia marilah menghadap Rabb kalian. Tegakkan mereka karena mereka kan ditanya oleh Allah.”
Kemudian dikatakan oleh mereka, “Keluarkanlah bagian untuk menjadi penghuni Neraka.”
Lalu, terdengar jawaban, “Berapa?”
“Dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk jadi bagian penghuni Neraka” Maka itulah hari Kiamat yang membuat anak kecil segera beruban (putih rambutnya), dan pada hari itu terbukalah segala kedahsyatan.
“Dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk jadi bagian penghuni Neraka” Maka itulah hari Kiamat yang membuat anak kecil segera beruban (putih rambutnya), dan pada hari itu terbukalah segala kedahsyatan.
[pedomanMuslim]
Inilah 4 Negeri yang Dianjurkan Dihuni di Akhir Zaman
Islamiyah
Pada akhir zaman menjelang hari kiamat akan terjadi huru hara besar. Di antaranya adalah munculnya Dajjal.
Ada empat negeri yang telah didoakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahkan dua di antaranya tidak akan bisa dimasuki Dajjal dan
satu lainnya akan menjadi tempat dibunuhnya Dajjal. Empat negeri
tersebut merupakan negeri-negeri yang dianjurkan untuk dihuni di akhir
zaman.
Makkah
Makkah dinyatakan Rasulullah sebagai sebaik-baik bumi. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ
"Demi Allah, engkau adalah sebaik-baik bumi dan bumi Allah yang paling
dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar
(dari Makkah)" (HR. Tirmidzi; shahih)
Ketika Dajjal muncul dan membuat kerusakan di mana-mana, Makkah merupakan negeri yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal.
Dalam hadits Fathimah bin Qais radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ
هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا
مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ
وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ
السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا
مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu
daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam kecuali
Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku.
Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat
menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di
setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim)
Madinah
Madinah adalah kota iman. Sebagaimana Makkah, Madinah juga tidak bisa dimasuki oleh Dajjal
إنَّ الإِيْماَنَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
“Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali ke lubang atau sarangnya” (HR. Bukhâri dan Muslim)
عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلاَ الدَّجَّالُ
“Di setiap tembok atau batas kota Madinah ada malaikat. Kota Madinah
tidak akan bisa dimasuki oleh penyakit thâ'ûn (lepra) tidak pula Dajjâl”
(HR. Bukhâri dan Muslim)
Yaman
Rasulullah mendoakan Yaman agar menjadi negeri yang diberkahi. Yaman juga identik dengan iman, ilmu dan hikmah.
أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية.
“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang
yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman, Fiqih ada pada
Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Ahmad; shahih)
سيصير الأمر إلى أن تكونوا جنودا مجندة جند بالشام و جند باليمن و جند
بالعراق عليك بالشام فإنها خيرة الله من أرضه يجتبي إليها خيرته من عباده
فإن أبيتم فعليكم يمنكم و اسقوا من غدركم فإن الله قد توكل لي بالشام و
أهله
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di
Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah
kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah
kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah
kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam
(di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta
penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, Hakim, dan Ibnu Hibban)
Syam
Yang keempat adalah negeri Syam. Saat ini, Syam terpecah menjadi Suriah, Palestina, Jordania dan Lebanon.
اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا قالوا وفي نجدنا قال اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا
“Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Yaman kami” (HR. Bukhari)
Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Dajjal tidak bisa memasuki
Masjid Al Aqsha Palestina yang juga merupakan bagian dari Syam.
لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil
Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsha dan masjid Ath
Thur.” (HR. Ahmad; shahih)
Wallahu a’lam bish shawab.
[Sumber : Ibnu K/Tarbiyah]
26 Tempat Wisata Terbaik di Lumajang Jawa Timur
Berita Dunia
Nama Lumajang
sendiri berasal dari nama tempat "Lamajang" yang diketahui dari
penelusuran sejarah, data prasasti, naskah-naskah kuno, bukti-bukti
petilasan dan hasil kajian pada beberapa seminar dalam rangka menetapkan
hari jadinya. Lumajang
adalah sebuah daerah di Provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah
Lumajang. Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara,
Kabupaten Jember di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten
Malang di barat. Lumajang terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur.
Lumajang memiliki cukup banyak lokasi wisata mungkin sebagian orang tidak tahu dimana letak Lumajang yang juga terkenal dengan sebutan Kota Pisang ini, tapi patut harus anda ketahui bahwa di Lumajang terdapat segudang potensi wisata yang sangat luar biasa.
Lumajang memiliki cukup banyak lokasi wisata mungkin sebagian orang tidak tahu dimana letak Lumajang yang juga terkenal dengan sebutan Kota Pisang ini, tapi patut harus anda ketahui bahwa di Lumajang terdapat segudang potensi wisata yang sangat luar biasa.
Nah berhubung admin berasal dari daerah Lumajang maka tidak ada salahnya mengenalkan destinasi wisata terbaik di Lumajang. Berikut sekilas dari 25 tempat wisata di Lumajang.
1. Gunung Semeru
Gunung Semeru |
Wisata
paling terkenal di daerah lumajang ini ya gunung semeru. Gunung semeru
berada di kawasantaman nasional bromo tengger semeru, yang merupakan
sebuah kawasan wisata yang terletak di antara 4 kabupaten yaitu
kabupaten pasuruan, kabupaten malang, kabupaten lumajang, dan kabupaten
probolinggo. Jadi bisa dikatakan gunung semeru ini dimiliki oleh keempat
kabupaten tersebut. Bagi anda pecinta alam atau yang suka mendaki
gunung, belum lengkap rasanya jika anda belum bisa menaklukkan puncak
semeru ini.
2. Gunung Lamongan
Gunung Lamongan |
Gunung
Lamongan yang punya keindahan panorama seperti semeru sedikit bocoran,
katanya gunungâ lamongan ini merupakan replika atau miniatur dari gunung
semeru, Keindahannya tak jauh berbeda dari semeru, tapi perbedaan
adalah pada ketinggian yang lebih rendah yaitu sekitar 1651 mdpl. Cocok
buat kamu yang sedang persiapan untuk menanklukkan
mahameru. Keindahannya alamnya juga tak kalah cantik. Disini matamu akan
dimanjakan dengan keindahan triangle lake yaitu ranu klakah, ranu pakis
dan ranu bedali. Disebut triangle lake karena memang ranu-ranu tersebut
jika dihubungkan akan membentuk segitiga. Lokasi gunung lamongan ini
berada pada daerah klakah kawasan utara lumajang.
3. Ranu Pane
Ranu Pani adalah objek wisata di
jawa timur yang terletak di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur. dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru (tnbts), sebuah danau hijau seluas 1 hektar. Dari tempat ini, kita bisa
melihat Gunung Semeru Mahameru yang berdiri megah dengan kaldera di sekitar
kawah. dan menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi pecinta Pendakian Ke
Gunung Semeru karna danau ranu pane merupakan lokasi (tempat) transit trekking
Pendakian Ke Ranu Kumbolo dan jalur hiking ke gunung semeru (3.767m dpl), dan
bisa di katakan jalur melalui ranu pane ini adalah jalur yang paling aman untuk
dilalui dan merupakan jalur eksplorasi.
4. Ranu Regulo
Di Kawasan pegunungan Wisata
Bromo Tengger-Semeru di Jawa Timur memiliki danau indah yang tersembunyi yang
lokasinya dekat dengan Ranu Pane, yaitu desa dan pos masuk jika pengunjung
ingin melakukan pendakian ke Puncak Gunung Semeru maupun jika ingin mendaki
sekedar ke obyek wisata Bromo Ranu Kumbolo. Di lereng Gunung Semeru ada 2 danau
alami lainnya yaitu Ranu Pane dan Ranu Kumbolodengan keindahannya yang khas
untuk masing-masing danau. Ada dua jalur yang umum untuk menuju Ranu / danau
ini yaitu melalui jalur Kota Malang menuju Tumpang, dilanjutkan sampai ke Gubug
Klakah dan Ngadas untuk mencapai Ranu Pane. ALternatif lain melalui Kabupaten
Lumajang, melalui Senduro langsung menuju ke desa Ranu Pane.
5. Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo adalah sebuah danau
gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letaknya di Pegunungan Tengger, di
kaki Gunung Semeru. Luasnya 15 hektare. Ranu Kumbolo adalah bagian dari Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru. Terletak di ketinggian 2.400 meter dpl, Ranu
Kumbolo merupakan sumber air bersih bagi para pendaki Gunung Semeru yang tengah
berkemah atau yang akan mendaki ke Mahameru, puncak Gunung Semeru. Dengan debit
air yang melimpah dan tak pernah surut, Ranu Kumbolo menjadi titik berkumpulnya
para pendaki untuk mendirikan tenda.
Keindahan Ranu Kumbolo memang tak
perlu diragukan lagi. Di sana, para pendaki biasanya berburu sunrise yang
memang begitu mengagumkan. Matahari pagi muncul di sela-sela dua bukit hijau
berpadu dengan beningnya air danau menjadi sebuah panorama yang tak terucap.
6. Ranu Lading
Ranu Lading Merupakan salah satu
obyek wisata danau yang memang banyak terdapat di kab. Lumajang . Obyek ini
terletak di tengah-tengah kebun kopi peninggalan Belanda, di atas danau ini
masih berdiri rumah peninggalan Belanda/Loji yang masih terawat. Obyek ini
terletak di desa Papringan Kec. Klakah, sekitar 25 Km kearah utara kota
Lumajang. Objek wisata yang ada di tengah-tengah kebun kopi peninggalan
Belanda. Di samping danau maish berdiri loji atau rumah peninggalan Belanda
yang masih terawat.
7. Ranu Klakah
Objek Wisata Ranu Klakah terletak
di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah dengan jarak tempuh 20 km dari kota
Lumajang. Objek ini berada pada ketinggian 900 m dpl dengan luas 22 ha dan
kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian 1.688 m
dpl. Tempat ini didukung udara yang sejuk dan segar yang dapat membunuh segala
kepenatan. Selain itu terdapat banyak penjual buah-buahan khas Klakah yang
dijual di sepanjang jalan raya.
8. Ranu Pakis
Beranjak dari Ranu Klakah, 10
menit perjalanan akan sampai ke Ranu Pakis. Objek wisata Danau ini terletak di
Desa Ranu Pakis dengan jarak 20,5 km, mempunyai ketinggian 600 m dpl dengan
luas danau 50 ha dan kedalaman 26 m. Masih dilatar belakangi Gunung Lamongan
dan tampak lebih dekat, serta kondisi alam yang alami. Terdapat budi daya Ikan
di Ranu ini, diantaranya Mujaher dan Nila yang ditempatkan dengan sistem
keramba jaring apung.
9. Ranu Bedali
Danau yang satu ini memiliki
ketinggian sekitar 700 M dari permukaan laut dengan luas danau 25 Ha dan
kedalaman 28 m. Keunikan dari danau ini terletak dari permukaan airnya yang
berada jauh di bawah permukaan tanah. Sehingga untuk mencapai daratan tepi
danau dibutuhkan tenaga yang prima dan kehati-hatian yang tinggi. dengan jarak
7 km dari Ranu Pakis, kita sampai pada Ranu Bedali di Kecamatan Ranuyoso.
Dengan ketinggian 700 m dpl dengan luas danau 25 ha, berkedalaman 28 m. Berebeda
dari dua Ranu sebelumnya, yang menarik dari Ranu ini adalah letak permukaan air
yang berada jauh dari bawah permukaan tanah.
10. Pantai Watu Godeg
Pantai Watu Godeg |
Wisata
pantai watu godeg terletak di kecamatan tempursari, di wilayah
kabupaten lumajang ujung selatan. Tepatnya di desa bulurejo, ber jarak
8 km dari kecamatan tempursari atau 80 km dari pusat kota lumajang.
Dengan adanya jalan tembus pasirian -tempursari jaraknya dapat
diperpendek menjadi 12 km dari kecamatan pasirian. Panorama dipantai ini
sangat indah, pemandangan laut lepas dengan latar belakang bukit serta
ditunjang dengan batu besar dipantai bila terkena ombak seperti
bergoyang, godek (geleng kepala).
11. Pantai Bambang
Pantai Bambang |
Pantai
bambang terletak di pantai selatan, ombaknya besar bisa mencapai tiga
meter. berlokasi di desa bago kecamatan pasirian, 24 kilometer dari kota
lumajang. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2 dengan
akses jalan beraspal. Konon pantai bambang adalah tempat bersemayamnya
nyi roro kidul. Pantai bambang atau dalam bahasa jawanya segoro bambang.
Pantai ini berada di desa bago, kecamatan pasirian, ya kurang lebih 24
km dari pusat kota lumajang. Jika anda berada di pantai ini sebaiknya
berhati-hati karena ombak di pantai bambang ini tergolong besar,
mencapai 3 meter, seperti pantai parangtritis yang ada di yogyakarta.
12. Pantai Tlepuk
Pantai Tlepuk adalah pantai
dengan panorama yang indah dan deburan ombak yang menakjubkan. Ditambah algi,
pantai ini memiliki rawa yang sangat ideal sebagai tempat pemancingan. Tempat
ini mudah dijangkau terletak di kecamatan pasirian sekitar 31 km arah selatan
kota Lumajang. Pengunjung yang datang ke pantai ini bisa memanfaatkan waktu
dengan berenang, berjemur, memancing, voli pantai atau hanya sekedar
jalan-jalan menikmati gelitik pasir putih dan udara khas pantai yang semilir
dan romatis. Pantai dengan panorama
indah dan deburan ombak yang menakjubkan. Memiliki rawa yang sangat ideal untuk
pemancingan.
13. Goa Tetes
Goa Tetes |
Goa
tetes merupakan wisata goa yang didalamnya terdapat stalagtit dan
stalagmit dengan warna yang beraneka ragam. Letaknya di desa sidomulyo
kecamatan pronojiwo, sekitar 55 km ke arah selatan lumajang. bagi anda
yang menyukai wisata goa, tempat wisata goa tetes ini dapat menjadi
tujuan wisata yang sangat menarik. Kesan pertama ketika anda datang ke
tempat ini tentu akan sangat menakjubkan karena memang medan yang harus
anda lalui cukup menantang dan akan terbayar ketika anda sampai di
tempat wisata ini. Goa ini dihiasi dengan stalaktit dan juga stalakmit
dengan warna yang beranekaragam. Jika anda tertarik untuk berkunjung ke
tempat wisata satu ini, perlu untuk anda ketahui bahwa goa tetes
terletak di desa sidomulyo, kecamatan pronojiwo dan memiliki jarak
tempuh sekitar 55 km dari pusat kota lumajang.
14. Goa Bima
Goa Bima terletak di desa Bades
Kecamatan Pasirian kurang lebih 8 km jalur timur dan 11 kilo dari jalur barat,
dimana lokasi tersebut merupakan berbatasan antara tiga desa yakni desa Bades
dengan desa Gondoruso dan desa Bago, jarak tempuh bisa lewat dua arah yaitu
jalur timur (melewati desa condro, bago dan kajaran) dan jalur barat (pasirian,
kalibendo, Bades, Gondoruso, Dampar), semuanya bisa dilalui kendaraaan
bermotor. Objek ini masih alami karena belum banyak terjamah dan goa ini
diyakini tempat terbaik untuk pertapa dan di dalam goa tersebut dapat dijumpai
batu seperti bekas bertapa.
15. Air Terjun Manggisan
Air terjun manggisan terletak di
desa kandangan kecamatan, senduro 22 km jarak dari kota lumajang. Bagi yang
gemar hiking, air terjun manggisan cocok sekali, aksesnya masih jalan setapak.
Tinggi air terjun ini ada 21 meter. Tidak membahayakan dan sangat menyenangkan
untuk mandi disini. Lumajang punya segudang wisata air terjun yang eksotis.
Hanya saja belum banyak orang yang mengetahuinya.
16. Air Terjun Coban Pawon
Terletak di desa Kertowono
kecamatan Gucialit berjarak 20 km dari Kota Lumajang. Keunikan air terjun ini
dengan antrukan yang ada di dalam goa menyerupai pawon (tempat memasak), setiap
percikannya diyakini dapat membantu penyembuhan kulit. Air terjun Coban
Pawon/Antrukan Pawon Terletak di Ndusun Kertowono, Desa Wangkit, Kecamatan
Gucialit, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Keunikan air
terjun ini adalah antrukannya berada didalam goa yang menyerupai pawon (dapur
tempat memasak). Akses lebih cepat menuju ke lokasi tersebut dari arah utara
sebelum Terminal Minak Koncar Lumajang ada pertigaan belok kanan menuju Desa
Kertowono.
17. Pemandian Alam Selokambang
Pemandian Alam Selokambang |
Pemandian
alam selokambang terletak di desa purwosono kecamatan sumbersoko,
berjarak dari 7 km ke barat lumajang atau 15 menit perjalanan. Pemandian
ini dipercaya mampu menyembuhkan penyakit reumatik. Aktivitas yang
dapat dilakukan selain olah raga renang, juga dapat menikmati sarana
permainan anak, berperahu, sepeda air, olah raga tenis. Berbagai macam
kedai yang menjanjikan makanan tradisional siap untuk menghilangkan rasa
lapar dan dahaga disamping itu ditunjang areal parkir yang cukup luas
dan representatif
18. Kebun Teh Kertowono Gucialit
Kebun Teh Kertowono Gucialit |
Perkebunan
Teh Kertowono yang terletak di Desa Gucialit Kecamatan Gucialit sekitar
20 Km dari Kota Lumajang. hamparan kebun Teh yang sangat luas, Pabrik
Teh peninggalan Belanda yang masih beroperasi dengan baik menambah
keindahan obyek wisata ini. dimulai dengan pabrik teh dan perkebunan teh
gucialit milik nusantara yang berada di kawasan pegunungan gucialit.
Lalu terdapat pabrik gula dan perkebunan tebu milik nusantara yang
berada pada kawasan jatiroto yang sudah ada sejak zaman belanda.
25. B-29
Puncak B29 adalah puncak tertinggi di kawasan lautan pasir Bromo dengan ketinggian ± 2.900 m diatas permukaan laut. Terletak disisi tenggara Gunung Bromo dengan pemandangannya yang indah serta udaranya yang dingin dengan panorama hamparan tanaman khas dataran tinggi berupa bawang pre, kubis kentang dan wortel, sehingga menjadikan kawasan obyek wisata ini sangat menawan.
Terletak di Desa Argosari Kecamatan Senduro, berjarak ± 40 Km dari Kota Lumajang serta dapat dicapai menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan akses jalan beraspal. Tapi untuk sampai ke puncak jalan sangat ekstrem, jadi disarankan untuk berhati-hati. Untung kendaraan roda 4 tidak bisa ke puncak, diharuskan untuk parkir dan menyewa tukang ojek. Pemandangan spektakuler akan tersaji di hadapan kita begitu sampai di puncak bukit. Siap-siap saja untuk terkagum-kagum dengan pemandangan indah yang ada di sana.
26. Cuban Sewu / Tumpak Sewu
19. Watu Pecak
Objek wisata ini ada di desa
Selok Awar-awar kecamatan Pasirian 18 km dari kota Lumajang. Letaknya ada di
timur pantai Bambang dan digunakan sebagai tempat melasti atau sesuci bumi Umat
Hindu Dharma di Bali. Upacara dilakukan dalam perayaan hari raya nyepi dan
menyambut tahun baru, agar mereka benar-benar suci lahir dan batin. Pada hari
raya nyepi, akan digelar di Pura Mandaragiri Giri, Senduro.
20. Hutan Bambu
Terletak di desa Sumber Mujur
kecamatan Candipuro, 30 km dari kota Lumajang.. Luas 14 ha dengan hamparan
pohon bambu yang luas, juga terdapat banyak kera (untuk anda yang ingin
menyamakan muka) dan kalong (pteropus vampirus). Hutan Bambu Sumbermujur ini
terlihat elok dan sama sekali tidak ada kesan angker seperti jika anda
mendengarnya. Areal sekitarnya terasa sejuk sepanjang hari. Selama di dalam
Pengunjung dijamin tidak akan terkena sengatan sinar matahari, meski datang
siang hari bolong yang panas. Sorotan matahari bisa diredam oleh daun – daun
bambu yang rimbun. Memasuki hutan bambu ini bak menyeruak sebuah terowongan
raksasa.
21. Pura Mandaragiri Semeru Agung
Pura ini adalah pura yang paling
dituakan oleh masyarakat Hindu. Hampir setiap hari, ada masyarakat Bali yang
berdoa di Pura ini, apalagi di hari-hari libur. Puncaknya saat piodalan (ulang
tahun Pura) sekitar bulan Juli. Ribuan masyarakat Bali membanjiri Pura ini dan
berdoa, serta menampilkan kesenian-kesenian Bali.
22. Agro Wisata Bunga
Agro wisata Bunga terletak di
Desa Wotgalih, Krai, dan Karanganyar Kecamatan Yosowilangun, 25 kilometer dari
Kota Lumajang. Di tempat ini, wisatawan bisa berburu oleh-oleh bunga hasil
budidaya warga. Maklum, di tiga desa ini, warganya sebagian besar aktif
mengembangkan usaha budidaya bunga. Karena inisiatif pengembangan ini pula,
nuansa yang muncul di tempat ini juga terasa sangat memanjakan mata. Karena
lingkungannya terasa asri dan menyegarkan.
23. Kolam Renang Veteran
Kolam Renang Veteran Lumajang
adalah kolam renang yang berada di jl, Veteran Lumajang yang mempunyai luas 2
ha dan kolam renang ini sering dipakai perlombaan kabupaten, baik nasional.
Kolam Renang ini sering dipakai oleh anak anak les renang. Kolam renang ini
mudah dijangkau karena letaknya di sekitar jalan raya. Terdapat kolam dewasa
dan kolam anak-anak dengan harga tiket yang cukup terjangkau.
24. Water Park KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu)
Kolam renang terbaru di Lumajang
yang terletak di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) desa Wonorejo, kecamatan
Kedungjajang 7 dari Lumajang ke arah utara. Kolam ini dilengkapi dengan arus
air, sarana luncuran dan sarana lain yang menarik. Selain kolam renang,
aktivitas lain yang daat dinikmati adalah kereta gantung, komedi putar dan
fasilitas bom-bom car.
Nah sahabat cybers-done tinggal milih mau berwisata kemana, karena Lumajang surganya wisata dan sedang tren dikalangan para pecinta My Trip My Adventure.
25. B-29
Puncak B29 adalah puncak tertinggi di kawasan lautan pasir Bromo dengan ketinggian ± 2.900 m diatas permukaan laut. Terletak disisi tenggara Gunung Bromo dengan pemandangannya yang indah serta udaranya yang dingin dengan panorama hamparan tanaman khas dataran tinggi berupa bawang pre, kubis kentang dan wortel, sehingga menjadikan kawasan obyek wisata ini sangat menawan.
Terletak di Desa Argosari Kecamatan Senduro, berjarak ± 40 Km dari Kota Lumajang serta dapat dicapai menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan akses jalan beraspal. Tapi untuk sampai ke puncak jalan sangat ekstrem, jadi disarankan untuk berhati-hati. Untung kendaraan roda 4 tidak bisa ke puncak, diharuskan untuk parkir dan menyewa tukang ojek. Pemandangan spektakuler akan tersaji di hadapan kita begitu sampai di puncak bukit. Siap-siap saja untuk terkagum-kagum dengan pemandangan indah yang ada di sana.
26. Cuban Sewu / Tumpak Sewu
Coba Sewu ? Mungkin ada yang belum pernah tahu atau
bahkan ada yang belum pernah mendengarnya. Coban Sewu atau bisa disebut Air
Terjun Tumpak Sewu adalah sebuah destinasi wisata baru yang terletak di Desa
Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Karena masih baru sehingga masih
sedikit info-info mengenai wisata air terjun ini dan belum banyak terdengar di
kalangan wisatawan.
Kini Coban Sewu mulai menjadi perbincangan dan menjadi
destinasi kunjungan wisatawan lokal. Awalnya memang oleh warga sekitar
disembunyikan dikarenakan takut atau khawatir tidak terawat oleh pemerintah
seperti Goa Tetes.
Untuk menuju Coban Sewu kita perlu menuju Lumajang kemudian
setelah di tugu perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang sekitar 100
meter sebelum tugu tersebut ada gang turun pada kiri jalan jika kita dari arah
Lumajang. Kemudian kita lurus saja sampai sungai, lalu motor diletakkan di
gubuk penambang pasir. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri
sungai sekitar 200 meter, baru setelah itu kita akan menemukan air terjun ini.
Tempat ini disebut Coba Sewu karena dari segi bahasa coban
berarti air terjun dan sewu berarti seribu. Mengapa seribu karena air terjun ini
aliran air dari atas sangatlah banyak sepanjang tebing. Air terjun ini sangat
tinggi sampai-sampai terasa seram mengambil foto dari atas tebing.
data masih kami perbarui harap dimaklumi, karena saking
banyaknya destinasi wisata di kabupaten Lumajang.
Langganan:
Postingan (Atom)